Soloraya
Rabu, 4 Agustus 2010 - 15:44 WIB

Jumlah siswa baru SD mayoritas turun

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Espos)–Penerimaan siswa baru sekolah dasar (SD) di Kabupaten Wonogiri pada tahun ajaran baru (TAB) 2010/2011 mayoritas mengalami penurunan dibandingkan TAB sebelumnya. Belum diketahui secara pasti apa penyebab penurunan tersebut.

Keterangan yang diperoleh Espos, baru 10 dari 25 unit pelaksana teknis (UPT) Dinas Pendidikan di Wonogiri yang sudah melaporkan data penerimaan siswa baru tingkat SD. Dari 10 UPT tersebut, sembilan di antaranya melaporkan jumlah penerimaan siswa baru SD yang setelah dibandingkan dengan tahun ajaran sebelum ternyata mengalami penurunan.

Advertisement

Ke-10 UPT yang sudah melaporkan penerimaan siswa baru itu adalah Batuwarno, Baturetno, Eromoko, Selogiri, Wonogiri, Ngadirojo, Jatiroto, Kismantoro, Jatisrono, dan Jatipurno. Satu UPT yang melaporkan adanya peningkatan jumlah siswa SD adalah Jatiroto, yaitu dari 532 siswa menjadi 615 siswa.

“Saya juga tidak tahu ada apa dengan 15 UPT yang lain. Kenapa mereka belum melapor, padahal saya sudah mengirimkan blangkonya sejak beberapa pekan lalu dan tinggal diisi saja. Saya juga sudah berkali-kali menghubungi mereka untuk segera melapor. Tapi sampai sekarang tidak ada tanggapan dari mereka,” jelas Kabid TK-SD Dinas Pendidikan Wonogiri, Supriyanto, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (4/8).

Supriyanto mengungkapkan belum lengkapnya data penerimaan siswa baru dari masing-masing UPT membuat pihaknya kesulitan melakukan evaluasi dan analisis. Terutama berkaitan dengan terjadinya penurunan jumlah siswa baru SD pada tahun ini. Juga untuk menentukan langkah apa yang perlu diambil pada masa yang akan datang.

Advertisement

Menurut Supriyanto, sangat penting untuk menelaah lebih jauh apa yang menyebabkan kecenderungan jumlah siswa baru SD menurun dari tahun ke tahun. Jika penurunan tersebut berlanjut hingga 2-3 tahun ke depan maka, menurut dia, perlu dipertimbangkan langkah regrouping. Meskipun, diakuinya, untuk wilayah dengan kondisi geografis seperti Wonogiri, langkah regrouping sekolah sangatlah dilematis.

shs

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif