Solo (Espos)–Kasi Operasional dan Pemeliharaan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), Ruhban Ruzziyatno mengatakan, tukar guling atau pemindahan tanggul tidak dapat diterima secara teknis.
Tuntutan warga bantaran Sungai Bengawan Solo yang menawarkan opsi tukar guling tanggul dapat memicu musibah besar. Dengan kondisi tertentu, dimungkinkan menyerupai bencana jebolnya tanggul Situ Gintung di Tangerang tahun lalu.
Dengan adanya tukar guling tersebut, lanjutnya, maka akan terjadi kelokan tanggul yang disebut leher angsa. “Leher angsa inilah yang bisa menyebabkan tragedi besar, seperti Situ Gintung,” kata Ruhban saat ditemui Espos di ruang kerjanya, Senin (2/8).
Tragedi itu dapat berlangsung bila volume air melimpah dan badan sungai tidak mampu menampung. Kemudian akan terjadi overtoping atau tinggi air melebihi tinggi tanggul. Kondisi ini dapat menggerus dan menghancurkan tanggul pada bagian leher angsa.
“Bahkan bisa lebih parah dari itu, arus sungai lebih deras dan terus menerus, sedang danau tidak,” katanya.
m86