News
Selasa, 3 Agustus 2010 - 16:50 WIB

PLN beli listrik 'sampah' Rp 820 per Kwh

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–PT PLN (Persero) siap membeli listrik yang dihasilkan pembangkit listrik tenaga sampah Bantar Gebang milik PT Navigat Organic Energy Indonesia dan PT Godang Tua Jaya seharga Rp 820 per Kwh.

Perjanjian jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) akan ditandatangani pekan ini. “Kalau 2 megawatt (MW), PLN kira-kira akan bayar paling sedikit Rp 1 miliar. Kalau dihitung per kilowatt hour-nya sekitar Rp 820 per Kwh,” ujar Direktur Utama PLN Dahlan Iskan di sela kunjungan Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh ke tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Selasa (3/8).

Advertisement

Pembelian listrik Rp 820 per Kwh tersebut hanya berlaku selama tujuh tahun. Setelah itu, harga pembelian listrik akan diturunkan menjadi Rp 750 per KWh. Adapun lama kontrak jual beli tersebut selama 20 tahun.

“Harganya selama tujuh tahun pertama lebih tinggi supaya mereka punya kesempatan untuk kembalikan pinjaman ke bank. Setelah itu, mereka praktis hanya tinggal menikmati untung dan menggunakan dananya untuk kegiatan operasional,” ungkapnya.

Dahlan menegaskan, pihaknya siap membeli listrik yang dihasilkan PLT sampah di kota-kota lainnya di Indonesia. “Sebenarnya tujuan utamanya bukan listrik, tapi selesaikan masalah lingkungan. Kalau kami siap membeli listrik karena memang kami masih butuh banyak listrik,” ungkapnya.

Advertisement

Pada kesempatan yang sama, Menteri ESDM, Darwin Zahedy Saleh juga mendukung pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar sampah di kota-kota lainnya di tanah air.

“Ini perlu didukung karena apa yang dihasilkan dari sini adalah mengubah mudarat menjadi manfaat dengan menghasilkan listrik yang sifatnya terbarukan untuk digunakan masyarakat,” tambahnya.

dtc/ tiw

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : PLN
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif