SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Solo (Espos)–Pimpinan DPRD (Pimwan) Solo akan lebih selektif terhadap pengajuan kunjungan kerja (Kunker) luar daerah yang diajukan oleh alat kelengkapan Dewan.
Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua DPRD, Solo Supriyanto kepada wartawan di Gedung Dewan, Selasa (3/8). Terakhir, Pansus Penyertaan Modal mengajukan izin melakukan studi banding ke Banjarmasin, Senin (2/8) lalu. “Alat kelengkapan yang tetap ataupun ad hoc tidak harus kunjungan ke luar daerah apakah studi banding ataupun rapat,” jelas Supriyanto.
Dia mengatakan, secara aturan komisi atau badan ad hoc yang akan melakukan kegiatan meminta izin ke Pimpinan Dewan. Dia mengatakan, Pimpinan Dewan akan memelajari substansi dan urgensi ketika ada yang meminta melakukan kegiatan ke luar daerah.
Wakil Ketua Pansus Penyertaan Modal PDAM, Abdul Ghofar Ismail menegaskan, Pansus memang telah mengajukan surat ke Pimpinan Dewan namun hingga saat ini belum mendapatkan jawaban. “Kemarin (Senin-red) memang dikirim mengenai rencana itu. Namun, sampai sekarang belum mendapatkan jawabannya seperti apa,” terang Ghofar.
Dia mengatakan, dari PDAM memberikan gambaran Banjarmasin yang pengelolaan air limbahnya telah berjalan dan menguntungkan. “Kalau di Solo ini kan pengelolaan air limbahnya rugi 896 juta dan kerugian itu ditutupi dari pendapatan air bersihnya,” kata dia. Ghofar mengatakan, pihaknya akan menunggu keputusan dari Pimpinan Dewan mengenai rencana studi banding itu.
Seperti diberitakan sebelumnya, Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) kembali menyoroti kunjungan kerja (Kunker) yang dilakukan sejumlah anggota DPRD Solo. Bahkan, MAKI akan melakukan investigasi ke sejumlah kota yang dijadikan sebagai lokasi Kunker DPRD Solo.
dni