News
Selasa, 3 Agustus 2010 - 14:46 WIB

Jiwa pegawai cabul BPKP kurang stabil

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta— Nasib DA, Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP), yang melakukan pencabulan terhadap dua mahasiswi di dalam Bus Transjakarta, terancam. DA juga diduga memiliki masalah serius di keluarga.

“Saya dengar-dengar orang ini kondisinya kurang stabil di keluarganya,” kata Kepala BPKP Mardiasmo dalam diskusi di Gedung Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (3/8).

Advertisement

Informasi yang diterima Mardiasmo, DA merupakan pegawai BPKP perwakilan Provinsi DKI Jakarta. Mardiasmo sudah menerima laporan terkait tindakan asusila yang dilakukan anak buahnya itu.

“Kami sudah terima laporan dari Kepala Perwakilannya,” ujar Mardiasmo.

Terkait kondisinya yang kurang stabil, saat ini DA sedang menjalani pemeriksaan psikologi oleh polisi. DA akan menjalani pemeriksaan psikologi di Markas Besar Polri.

Advertisement

“Kaim akan pertemukan dengan psikolog, bila penyidik telah selesai melakukan pemeriksaan,” kata Kapolres Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi Hamidin, siang tadi.

Korban DA adalah dua orang mahasiswi. Pertama mahasiswa UIN Jakarta dan korban lainnya dari kampus Trisakti. Kedua korban mengalami pelecehan seksual di Bus Transjakarta jalur Pulogadung-Harmoni, kemarin.

Modusnya, setiap kali bus yang ditumpangi itu mengerem atau mengurangi kecepatan, DA menciumi tangan korban sambil mengikuti irama gerakan bus.

Advertisement

Korban tidak melawan. DA pun semakin menjadi-jadi. Dia nekat menggerayangi payudara korban saat bus oranye itu hendak berhenti.

vivanews/rif

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif