News
Selasa, 3 Agustus 2010 - 09:59 WIB

AS puji peran media & LSM Indonesia dalam berantas korupsi

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Media dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dinilai berperan besar dalam upaya pemberantasan korupsi. Salah satu bukti keberhasilan demokrasi di Indonesia dari bawah ke atas (bottom up).

“LSM dan media bahkan perannya cukup besar untuk menekan kasus korupsi dan ikut mendorong KPK untuk memberantas kasus korupsi. Sudah jelas tekanan media dan masyarakat sipil yang membuka jalan terbentuknya KPK,” ujar asisten khusus Presiden AS, Samantha Power.

Advertisement

Hal itu disampaikan Power di Graha Niaga, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (2/8).

Power menambahkan hal tersebut merupakan salah satu bukti demokrasi di Indonesia, yang tumbuh dari bawah ke atas (bottom up).  Ada sekitar 13.000 LSM yang tumbuh di Indonesia pasca reformasi yang menjadi kekuatan masyarakat sipil.

Selain dalam bidang anti-korupsi, LSM-LSM ini juga berperan dalam menekan perdagangan manusia (human trafficking), memperjuangkan kesetaraan gender, buruh migran hingga komunitas blogger di bidang IT.

Advertisement

“Dampaknya sudah bisa dilihat, seperti keterwakilan perempuan 30 persen di DPR, kemudian dengan adanya serikat-serikat buruh yang ada,” kata Direktur Senior bidang multilateral Dewan Keamanan Nasional AS ini.

Dengan jumlah rakyat 200 juta lebih yang tersebar di 17.000 pulau dan banyak keragaman, Indonesia dinilai berhasil menerapkan kepemimpinan politik dari bawah ke atas.

“Partisipasi masyarakat sangat besar, 70 persen warga ikut dalam Pemilu,” kata perempuan peraih Pulitzer untuk bukunya yang berjudul ‘A Problem from Hell: America and The Age of Genocide’ (2002) dan ‘Chasing the Flame: Sergio Vieria de Mello and The Fight to Save The World’ (2008) ini.

Advertisement

Kendati berhasil menerapkan nilai-nilai demokrasi yang diadopsi dari Barat, namun Indonesia dinilainya juga berhasil mempertahankan dan memadukan nilai-nilai lokal dengan nilai-nilai Barat itu.

dtc/rif

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif