Salah satu rumah yang rusak adalah milik Muhammad Rauf Pulungan di kawasan Jl. Selamat Pulau, Gang Melati, No 25. Atap rumahnya diterbangkan angin hingga menimpa rumah warga lainnya.
Menurut Rauf, terjangan puting beliung terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. Tiba-tiba, atap rumah terbang dan air hujan masuk ke dalam rumah.
“Saya tidak sempat menyelamatkan barang-barang. Kejadiannya begitu cepat. Sebagian perabotan jadi basah,” kata Pulungan.
Tidak hanya merusak rumah warga, puting beliung juga mengakibatkan sejumlah pohon pelindung yang tumbuh di sisi ruas jalan ikut tumbang.
Naas, satu unit angkutan kota (angkot) yang sedang melintas di Jl. Tritura Medan, ikut rusak tertimpa pohon. Beruntung, supir dan sejumlah penumpang angkot tidak mengalami cedera. Namun atap angkot bonyok dan kaca-kaca jendela ikut pecah.
Supir angkot, Musa Irwansyah mengatakan, ia tidak dapat menghindar saat sebatang kayu tiba-tiba tumbang. “Jalanan saat itu macet. Hujan deras dan angin kencang sekali. Tiba-tiba pohon di pinggir jalan tumbang kena angin dan menimpa angkot,” kata Musa.
Angin puting beliung juga mengakibatkan jaringan PLN terganggu. Akibatnya, terjadi pemadaman listrik di sejumlah lokasi. Pemadaman listrik ini akhirnya memicu kemacetan arus lalu-lintas karena traffic light di sejumlah perempatan jalan tidak berfungsi.
dtc/rif