News
Senin, 2 Agustus 2010 - 11:32 WIB

Korban keracunan ikan di Sultra meluas

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kendari–Musibah keracunan siput dan ikan hasil tangkapan nelayan yang sudah berlangsung sekitar satu bulan makin meluas pada sejumlah wilayah lain  di Sulawesi Tenggara.

Informasi yang dihimpun di Kendari, Senin (2/8), bahwa warga yang pertama menjadi korban setelah mengkonsumsi ikan laut adalah warga pesisir Kabupaten Buton kemudian warga Kota Bau Bau dan Kabupaten Wakatobi.

Advertisement

Dalam kurun waktu singkat beredar keluhan dari masyarakat bahwa dugaan keracunan juga menimpa warga Kabupaten Muna dan Kabupaten Buton Utara yang masih bertetangga.

Musibah keracunan setelah mengkonsumsi ikan dan siput telah menelan korban jiwa meninggal dunia sebanyak empat orang di Kabupaten Buton dan Kabupaten Muna serta ratusan orang lainnya menjalani perawatan medis.

Advertisement

Musibah keracunan setelah mengkonsumsi ikan dan siput telah menelan korban jiwa meninggal dunia sebanyak empat orang di Kabupaten Buton dan Kabupaten Muna serta ratusan orang lainnya menjalani perawatan medis.

“Warga yang tercatat keracunan ikan hanya yang menjalani perawatan di rumah sakit tetapi banyak warga pesisir atau yang tinggal dipelosok hanya menjalani perawatan tradisional,” kata warga Kota Bau Bau Zainuddin.

Ketakutan warga memakan ikan laut juga melanda warga Kabupaten Buton Utara karena sudah ada warga yang sakit dengan gejala pusing-pusing, muntah dan mata merah.  “Kami sudah ketakutan karena beberapa orang diduga keracunan setelah  makan ikan,” kata Hartono melalui telepon dari Kecamatan Kambowa, Buton Utara.

Advertisement

Ia menambahkan seorang warga di Kecamatan Lasalimu, Kabupaten Buton diduga meninggal dunia karena keracunan setelah makan ikan dan siput. “Untung hanya satu orang yang meninggal dunia, padahal satu keluarga makan ikan hasil pancingan. Yang lain terselamatkan setelah minum air kelapa muda,” katanya.

Keresahan yang sama untuk mengkonsumsi ikan laut juga terjadi di Kecamatan Napalano, Kabupaten Muna. “Ikan hasil tangkapan tidak terjual karena warga ketakutan makan ikan laut sehingga nelayan rugi,” kata nelayan tangkap H Amiruddin.

Oleh karena itu, Amiruddin yang juga atlet dayung nasional mengharapkan pemerintah pusat, provinsi Sultra dan instansi terkait menyelidiki kandungan racun apa yang mengancam keselamatan manusia tersebut.

Advertisement

Hasil pengkajian Badan Pegawas Obat dan Makanan (BPOM) Kendari menemukan kandungan logam berat dalam organ siput dan ikan sehingga menyebabkan keracunan.

“Hasil uji laboratorium sampel siput yang menyebabkan warga Kota Baubau dan Kabupaten Buton keracunan setelah mengonsumsinya karena mengandung logam berat berupa tembaga (Cu),” kata Kepala Balai BPOM Kendari Guntur.

ant/rif

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif