Soloraya
Minggu, 1 Agustus 2010 - 22:45 WIB

Dewan sorot PAD Terminal Tirtonadi

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Target pendapatan asli daerah (PAD) di Terminal Tirtonadi tahun 2009 yang tidak tercapai mendapatkan sorotan dari kalangan legislatif.

Dari data yang dihimpun, target retribusi di terminal tahun 2009 adalah Rp 3.834.677.000. Namun realisasinya hanya 85,4% atau Rp 3.275.249.000.
Sekretaris Komisi III Umar Hasyim mempertanyakan tidak terpenuhinya targetnya. “Kan ada kalkulasinya seperti berapa jumlah bus cepat atau bus biasa yang masuk tiap hari. Belum lagi ada retribusi peron dan parkir,” kata Umar kepada wartawan, akhir pekan lalu.

Advertisement

Dia mengatakan, yang membuat miris adalah target PAD dari Terminal Tirtonadi tidak terpenuhi, namun pada saat yang bersamaan dugaan paktik pungli di terminal itu juga terkuak. Umar menegaskan, dengan kalkulasi yang ada seharusnya PAD dari terminal bisa terpenuhi. Rata-rata dalam sehari bus cepat yang masuk ke terminal mencapai 1.523 bus dengan retribusi Rp 2.000/bus serta bus biasa ditarik Rp 1.500/bus dengan jumlah 1.250 bus.

Dia mengungkapkan, untuk meningkatkan PAD atau memenuhi target PAD, UPTD Terminal harus melakukan pengelolaan dan kalkulasi yang tepat dengan adanya kejelasan model penyetoran retribusi dari loket ke UPTD.

Hal senada disampaikan anggota Komisi III Abdullah AA. Dia mengatakan, tidak terpenuhinya target dari terminal cukup aneh. Sebab, yang membuat target pendapatan dari pihak eksekutif, namun kenyataannya target yang dibuat tidak bisa dipenuhi. Secara global, target pendapatan tahun 2009 dari Dinas Perhubungan adalah Rp 7.690.249.000 dan tercapai 91,7% atau Rp 7.053.120.400. “Yang membuat target mereka, tapi kok tidak terpenuhi bagaimana,” kata dia.

Advertisement

dni

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Terminal Tirtonadi
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif