Keterangan yang dihimpun Espos, Sabtu (31/7) korban dimakamkan kemarin di pemakaman umum Desa Pengkol. Pegawai ketertiban Kecamatan Jatiroto, Agus seusai melayat korban menuturkan, kejadian nahas itu terjadi Jumat sore.
“Ibu korban masih terlihat syok, karena dari empat anaknya dua di antaranya meninggal akibat kecelakaan. Tujuh tahun lalu, kakak korban juga meninggal akibat kecelakaan,” ujar Agus.
Lebih lanjut diceritakan oleh Agus, peristiwa yang merengut nyawa siswa kelas 3 SD itu ditemukan oleh ibunya sendiri sekitar pukul 16.00 WIB. “Korban sekitar pukul 11.00 WIB pulang sekolah dan dolan (bermain). Pihak keluarga seketika itu juga sudah mencari, namun belum ditemukan.”
Setelah ditunggu hingga sore hari, ujarnya, korban tidak juga nongol di rumah, ibu korban Ny Mariyem melakukan pencarian di sekitar alur Sungai Keduwang yang bisa digunakan untuk mandi anaknya. “Setiba di lokasi, ibu korban hanya menemukan pakaian dan tidak jauh dari lokasi pakaian terlihat anaknya sudah mengapung. Korban pun berteriak dan di dekat situ (TKP) ada dua orang yang di ladang dan ikut menolong korban untuk dibawa pulang ke rumah.
Camat Jatiroto, Ristwanti saat mengonfirmasi membenarkan kejadian itu. Dia mengaku prihatin dan berduka karena usia korban masih anak-anak. Camat Jatiroto berharap, kepada semua orangtua untuk mengawasi anak-anaknya agar tidak bermain ke lokasi yang dinilai membahayakan.
“Hasil pemeriksaan tim medis, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan.”
tus