News
Kamis, 29 Juli 2010 - 09:15 WIB

RI-Jerman kerjasama investasi industri kelapa sawit

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Berlin–Indonesia-Jerman sepakat mengembangkan kerjasama investasi di bidang industri berbasis minyak kelapa sawit secara terintegrasi mencakup biodisel, surfaktan, beta karoten dan alkohol lemak.

Kerjasama melibatkan perusahaan Jerman Ferrostal AG, PT Perkebunan Nusantara III dan PT Nusantara Bio Energy.

Advertisement

Disaksikan Dubes RI Berlin Eddy Pratomo, nota kesepahaman kerjasama tersebut telah ditandatangani oleh Presiden Direktur PTP Nusantara III Amri Siregar, Dewan Eksekutif Ferrostaal AG Prof. Stephan Reimelt dan Presiden Direktur PT Nusantara Bio Energy Sabri Basyah di KBRI Berlin, Rabu (28/7).

“Sebagai tahap awal dalam rangka implementasi nota kesepahaman akan dilakukan studi kelayakan bersama, kemudian akan dikembangkan ke arah pembentukan executive joint operation atau joint venture company,” demikian seperti disampaikan Counsellor Pensosbud Agus Priono.

Disebutkan, lokasi yang dipilih untuk proyek kerjasama yakni di Sei Mangkei, Sumatera Utara, dengan target areal awal seluas 104 ha dan dapat dikembangkan menjadi 3000 ha.

Advertisement

Studi kelayakan akan mencakup antara lain evaluasi teknologi dan proses produksi, presentasi konsep teknologi, serta model pendanaan dan penilaian ekonomi terhadap konsep yang diajukan.

Terkait penandatanganan kerjasama, Dubes RI Berlin Eddy Pratomo menyampaikan sekilas kondisi industri kelapa sawit di Indonesia saat ini beserta berbagai tantangannya, terutama terkait dengan isu-isu lingkungan.

“Penandatanganan ini mempunyai makna penting karena bukan hanya menyangkut masalah pengembangan investasi, namun juga menunjukkan bahwa industri yang dikembangkan tidak bertentangan dengan isu-isu lingkungan,” tegas Eddy.

Advertisement

Ferrostaal AG adalah perusahaan besar Jerman yang telah menanamkan investasinya di lebih dari 60 negara dengan kompetensi inti di bidang kontraktor umum di berbagai sektor, antara lain industri petrokimia, solar dan gas, energi listrik, energi surya, kertas, dan bahan bakar nabati (BBN).

dtc/rif

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif