Sragen (Espos)–Sedikitnya 16 orangtua walimurid eks-SBI Kroyo lebih memilih menempatkan anak mereka untuk belajar di SDN 4 Sragen, kendati jumlah siswanya overload.
Orangtua walimurid tersebut bersikukuh tidak mau menyekolahkan anak-anak mereka ke SBI Kroyo, Karangmalang karena beban biaya pendidikan di SBI yang cukup mahal.
Para orangtua walimuris eks-SBI Kroyo diundang pihak SDN 4 Sragen, Kamis (29/7) pagi, untuk diberi penjelasan tentang perintah Bupati Sragen Untung Wiyono agar anaknya dikembalikan ke SBI Kroyo.
Pihak sekolah juga menjelaskan kondisi sekolah di SDN 4 Sragen sudah overload. Para orangtua siswa eks-SBI Kroyo mengaku enggan mengembalikan anaknya, karena beban biaya pendidikan di SBI yang cukup mahal. Kendati Bupati bakal memberikan subsidi ternyata wacana itu pun hanya dipandang sebelah mata.
“Rata-rata alasannya biaya. Tapi ada juga yang beralasan karena ada beberapa pelajaran reguler di SBI yang justru kalah jauh dibanding sekolah reguler,” ungkap Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SDN 4 Sragen Aru Susilowati, saat ditemui wartawan, Kamis (29/7).
trh