“Meninggal pukul 04.00 WIB, karena sakit komplikasi,” kata cucu almarhum, Rizki Singgih, saat dihubungi, Rabu (28/7).
Kemal meninggal dunia pada usia 87 tahun. Kini jenazahnya disemayamkan di rumah duka di Jl Duta Indah, Pondok Indah, Jakarta Selatan.
“Rencananya setelah zuhur akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Ciawi, Bogor. Sekarang masih menunggu seluruh keluarga berkumpul semua,” tutupnya.
Kemal Idris merupakan salah satu pejuang di masa gerilya. Setelah pensiun dari TNI, dia juga aktif bersama Ali Sadikin di Petisi 50, organisasi yang banyak mengkritisi kebijakan Soeharto. Lalu dia aktif di Barisan Nasional (Barnas).
dtc/rif