Soloraya
Rabu, 28 Juli 2010 - 18:25 WIB

Pasar darurat dinilai terlalu sempit

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)--Pedagang Pasar Bunder menilai pasar darurat terlalu sempit. Sehingga, puluhan pedagang korban kebakaran Pasar Bunder enggan menempati lokasi pasar darurat yang disediakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen,

Selain itu para pedagang lebih memilih menunggu waktu selama dua pekan sebagaimana yang dijanjikan Bupati Sragen Untung Wiyono, Selasa (27/7) lalu.

Advertisement

Aktivitas pedagang di pasar darurat yang terletak di sebalah barat Pasar Bunder hingga Rabu (28/7) masih lengang. Hanya terdapat nama-nama yang tertulis besar di sejumlah petak berukuran sempit.

Sementara di lokasi bekas kebakaran, sedikitnya delapan petugas kebersihan pasar mulai membersihkan puing-puing material kios dan barang dagangan yang terbakar Minggu (25/7) lalu.

Para petugas kebersihan membersihkan puing-puing material bekas kebakaran itu dan mengangkutnya dengan menggunakan mobil angkut dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sragen.

Advertisement

Seorang pedagang korban kebakaran, Tasbiyanto, 35, warga Masaran, mengaku kehilangan harga sampai ratusan juta rupiah, karena tabungan miliknya ludes dibelikan dagangan dan dagangannya tinggal arang berserakan.

trh

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Pasar Darurat Sempit
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif