Karanganyar (Espos)–Setidaknya terdapat titik kritis pada setiap daerah aliran sungai (DAS) di 17 Kabupaten dan tiga kota yang dilewati oleh Sungai Bengawan Solo. Karanganyar merupakan salah satu wilayah yang memiliki titik kritis itu.
Kondisi itu dapat diketahui setelah melihat hasil dari penggambaran ulang peta untuk beberapa wilayah itu. Dari proses itu dapat dibaca perkembangan lahan resapan yang dimiliki oleh masing-masing wilayah.
Untuk mengetahui itu sedianya Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) mengadakan penelitan untuk memastikan letak beberapa titik kritis itu.
Peneliti Puslitbang Sumber Daya Alam (SDA) dari BBWSBS, Sarwono, mengatakan pihaknya sedang menghimpun data dari Badan Kehutanan Kranganyar.
Dia mengatakan data itu dapat menunjukkan perkembangan daerah penyangga. Daerah penyangga itu dijelaskannya yakni dengan pengertian daerah yang memiliki peran resapan tinggi.
“Dari data itu (data badan kehutanan) dapat diketahui berapa besar alih fungsi lahan resapan, kalau di sini (Karanganyar) contohnya <I>ya<I> Tawangmangu, misalnya bagaimana perkembangan pendirian vila di sana,” jelasnya saat ditemui wartawan di Kantor Kesbangpolinmas Karanganyar, Rabu (28/7).
m85