Jakarta–Presiden SBY menyebutkan adanya gerakan politik yang menjelekkan pemerintah. Wakil Ketua DPR Pramono Anung menilai Presiden seharusnya tidak menanggapi berlebihan.
“Seharusnya presiden tidak menanggapi itu dengan berlebihan,” kata Pramono Anung di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (27/7).
Sebelumnya, di sela-sela pencanangan Gerakan Indonesia Bebas Pemadaman Listrik Bergilir di Mataram, Presiden SBY menyebut ada gerakan politik yang saat ini berkampanye keliling Indonesia menjelek-jelekkan pemerintahan. Gerakan itu, kata SBY, mengatakan seolah-olah Indonesia akan hancur.
Pram, sapaan akrab Pramono, mengatakan, dalam sebuah negara demokrasi, orang yang berbeda pandangan dengan presiden adalah hal yang biasa.
“Ada baiknya presiden menganggap itu sebagai masukan dan kritik yang berarti untuk memberikan kemajuan ke depan. Bukan dengan (pernyataan) seperti itu,” kata Pramono.
dtc/nad