Soloraya
Senin, 26 Juli 2010 - 13:27 WIB

Tuntut pembebasan aktivis, belasan perempuan gelar aksi tutup mulut

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)–Belasan istri aktivis menggelar aksi bisu atau tutup mulut di depan Kantor Dinas Bupati Sragen, Senin (26/7), dengan memlester mulut mereka.

Mereka menyatakan keprihatinan dan menuntut empat hal terkait penegakan hukum di Bumi Sukowati. Mereka menggelar spanduk keprihatinan memanjang.

Advertisement

Beberapa aktivis perempuan yang tergabung dalam Aliansi Perempuan Sragen (APS) sempat memberikan sumbangan sembako kepada keluarga aktivis demo yang ditahan Polres Sragen.

Seorang bocah berusia 10 tahun, Grasefa Alidya Fathonah membacakan puisi karangannya yang berisi kedukaan terhadap ayahnya Taufan Taufik Mahmudi yang sedang menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri.

Bocah yang duduk di bangku kelas V, SDN Jirapan 3, Sragen menginginkan ayahandanya dibebaskan dari berbagai tuntutan.

Advertisement

“Saya bangga dengan ayah yang terus memperjuangkan penegakan hukum di Sragen. Ayah baik dan perhatian kepada keluarga, jadi tidak mungkin ayah berbuat jahat. Saya minta ayah dibebaskan dari segala tuntutan,” ujar Grasefa saat ditemui wartawan di sela-sela aksi.

trh

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif