News
Senin, 26 Juli 2010 - 14:13 WIB

Minyak tumpah di Blok West Atlas, Menlu: Perusahaan Thailand akan tanggung jawab

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta--Pemerintah Indonesia terus melobi perusahaan yang bertanggung jawab atas kebocoran minyak pasca ledakan di Montara Well Head Platform di Blok West Atlas, Laut Timor, perairan Australia 30 September 2009 lalu. Mereka juga telah mengumpulkan bukti kerugian yang dialami Indonesia.

“Sudah ada tim yang dibentuk untuk masalah itu. Ada 2 tahapan. Pertama, adanya penelitan dari kita sendiri, apa kerugian atau dampak dari pencemaran ini. Langkah selanjutnya akan mengelola apa bentuk klaimnya sesuai dengan pencemaran yang terjadi,” kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa usai menerima peserta pertukaran pelajar di Ruang Pancasila Gedung Kemlu, Jalan Pejambon Raya, Jakarta Pusat, (26/7).

Advertisement

Menurutnya, dari dampak lingkungan tersebut kemudian diajukan klaim dan masalah tersebut telah jernih duduk persoalannya. Lantas, klaim ini akan diajukan ke perusahaan yang bertanggung jawab.

“Dan saat ini akan ada tim yang berkunjung ke Thailand. Sekarang perusahaan yang dimaksud telah membuka diri atas masukan dari kita. Sekarang yang penting itu kita amankan dulu bahwa perusahaan akan bertanggung jawab,” tambahnya.

Berdasarkan laporan dari Kedutaan Besar Australia di Jakarta, light crude oil sekitar 64 ton per hari (400 barrel) masih terus keluar dari Montara Well Head Platform yang berjarak 130 mil laut dari pantai utara Australia.

Advertisement

“Saya tidak akan masuk dalam ranah nilai kerugian karena itu di luar dari kita (Kemlu). Prinsipnya, klaim kita telah betul-betul dihormati oleh perusahaan,” bebernya.

“Pemerintah Australia pun akan mengklaim ke perusahaan terkait ini. Pemerintah Thailand juga akan memfasilitasi. Jadi memang 3 negara juga memahami,” pungkasnya.

dtc/nad

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif