Gianyar–Panitia Lomba Cipta Seni Pelajar Tingkat Nasional membuat kesalahan dalam pengumuman pemenang di hadapan Presiden SBY. Mereka berdalih kesalahan pengumuman pemenang karena sempitnya waktu penilaian hasil karya siswa.
“Tadi terjadi kesalahan, karena waktu antara pengumuman dan penjurian sangat sempit,” kata seniman Putu Wijaya yang bertindak sebagai ketua dewan juri kepada wartawan usai acara di Istana Tampak Siring, Gianyar, Bali, Senin (26/7).
Putu Wijaya melakukan kesalahan saat membacakan pemenang kedua lomba cipta lagu. Ia menyebut pemenangnya adalah Agustina Eka namun dengan sekolah yang berbeda.
Kondisi ini membuat ratusan peserta protes. Di tengah kebingungan, Putu Wijaya menetapkan Agustina sebagai pemenang. “Yang penting namanya benar,” kata Putu Wijaya.
Namun, tak berselang lama, Purwacaraka meralat dengan menyebut pemenangnya adalah siswa SMP 37 Jakarta Richard Herlambang.
Putu Wijaya menjelaskan dalam penilaian hasil karya siswa, yaitu lukis, desain batik, cipta lagu, dan puisi, tim juri tidak melihat identitas peserta.
“Juri tidak melihat nama dan sekolah. Setelah selesai penilaian, barulah nama pemenang itu dan sekolahnya dicocoknya oleh panitia, sehingga terjadi kesalahan antara nama peserta dan sekolah,” kata dia.
Kesalahan serupa juga terjadi pada lomba tahun sebelumnya. Hal ini diakui oleh Putu Wijaya. “Namanya manusia, terjadi kesalahan. Ini bukan yang pertama. Dulu juga terjadi kesalahan,” dalihnya.
Ia pun berjanji akan memperbaiki seluruh kesalahan yang terjadi pada lomba yang telah membuat siswi bersedih dan berurai air mata. “Tapi sudah diperbaiki saat itu juga. Kita juga akan perbaiki semua kesalahan yang ada,” janjinya.
dtc/nad