SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Jakarta — Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh prihatin dengan adanya intimidasi terhadap orang tua murid yang melaporkan adanya dugaan korupsi di sekolah. M Nuh berjanji akan menyelidiki kasus tersebut.
“Saya akan mempelajari seluruh dokumennya,” kata M Nuh usai menghadiri Pembukaan Musyawarah Nasional VIII dan Milad ke-35 Majelis Ulama Indonesia (MUI) di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (25/7).
Seperti diketahui, Sekretaris Komite Pendidikan SMP 99, Yuslinarwati, diberhentikan. Sementara orang tua murid Dr Okky Sofyan cs dan pengurus SMP Induk TKBM Ade Pujiati, mendapatkan tekanan. Semua karena mereka mengusut korupsi Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Menurut M Nuh, tidak boleh dicampuradukkan antara masalah akademik dan non-akademik. “Cara seperti itu tidak boleh, mencampuradukkan urusan akademik dengan hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan akademik,” ujar M Nuh.
Setelah menyelidiki, M Nuh berjanji akans egera menindaklanjutinya. ” Nanti saya akan cek, saya akan pelajari dokumennya,” tutup M Nuh.
Sebelumnya, upaya intimidasi terhadap keluarga murid dianggap ICW sebagai upaya serangan balik. Serangan balik tersebut tidak dapat dilepaskan dari usaha mereka untuk mengkritisi dan membongkar kasus korupsi sekolah. Dr Okky Sofyan cs berusaha untuk membongkar kasus korupsi dana BOS, BOP, Block Grant dan komite sekolah di SDN RSBI 012 Pagi Rawamangun.
Sementara, Ade Pujiati berusaha membongkar kasus korupsi di SMP Induk TKBM Jakarta. Yuslinarwati berusaha membongkar penggunaan dana sekolah dan komite sekolah di SMP 99 Jakarta.
“Tiga kelompok orang tua murid dan pelapor mempertanyakan pengelolaan dana sekolah anak-anak mereka,” jelas peneliti senior ICW, Febri Hendri.
dtc/tya