News
Jumat, 23 Juli 2010 - 11:04 WIB

Banyak ledakan, program konversi gas tetap dituntaskan

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Pemerintah akan menuntaskan program konversi minyak tanah ke gas elpiji 3 kilogram meskipun banyaknya kecelakaan yang disebabkan elpiji jenis tersebut.

“Mengenai siap atau tidak dengan program alternatif  pengganti program ini yang disampaikan anggota Dewan. Menurut saya, kita sudah berada di level sekitar 90-an persen dari konversi, mungkin paling bagus adalah kita menuntaskan hal ini,” ujar Menteri ESDM, Darwin Zahedy Saleh, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis malam (22/7).

Advertisement

Berdasarkan data PT Pertamina (Persero), sepanjang program konversi dimulai sejak tahun 2007 hingga 30 Juni 2010, perusahaan migas pelat merah itu telah mendistribusikan paket perdana sebesar 44,675 juta paket, dengan volume elpiji 3,793 juta metric ton (MT), dan penarikan minyak tanah sebanyak 11,317 juta KL.

Adapun besar penghematan subsidi dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang telah diperoleh BUMN migas itu dari penjualan elpiji mencapai Rp 29,95 triliun hingga Juni 2010. Jika dikurangi biaya paket konversi sebesar Rp 10,62 triliun maka penghematan bersih yang dihasilkan mencapai Rp 19,34 triliun.

Namun, mengingatnya banyaknya kasus ledakan yang terjadi akhir-akhir ini,  Darwin berjanji pemerintah akan terus meningkatkan pengawasan dan sosialisasi terhadap pelaksanaan program ini.

Advertisement

“Saat ini masyarakat telah mendukung program ini sehingga ada dana dari APBN yang terhematkan. Pemerintah berfikir untuk sudah waktunya untuk tidak hanya memperhatikan pendistribusiannya tapi juga cara aman penggunaan,” tambahnya.

Data badan reserse kriminal (Bareskrim) Mabes Polri  menyebutkan, sepanjang tahun 2007-2010 telah terjadi kecelakaan dan kebakaran karena penggunaan elpiji sebanyak 76 kasus. Di mana 10 kasus terjadi di tahun 2007, 11 kasus pada 2008, 17 kasus sepanjang tahun 2009 dan 38 kasus hingga pertengahan tahun ini. Dari 76 kasus tersebut, 54 kasus terjadi dari penggunaan elpiji 12 Kg dan 21 kasus untuk elpiji 3 Kg.

dtc/rif

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif