Bantul— Angka pengangguran di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sejak pertengahan 2010 diperkirakan bertambah sebanyak 6.000 orang.
“Sejak pertengahan tahun ini atau pascakelulusan SMA/SMK pada akhir April 2010 angka pengangguran di Bantul diperkirakan bertambah sebanyak 6.000 orang,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Didik Warsito di Bantul, Jumat (23/7).
Menurut dia, angka pengangguran hingga Januari 2010 tercatat sebanyak 30.853 orang dan ditambah pengangguran dari lulusan SMA/SMK sehingga pertengahan 2010 diperkirakan mencapai 36.000 orang.
“Data sementara hingga pertengahan tahun ini menunjukkan angka pengangguran di Bantul mencapai 36.000 orang karena ada tambahan dari lulusan siswa,” katanya.
Meski demikian, kata dia, saat ini pihaknya masih terus melakukan pengumpulan data melalui Dinas Pendidikan maupun sekolah guna memastikan jumlah siswa yang telah diterima di perguruan tinggi.
“Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, dari jumlah itu diperkirakan sebanyak 2.000 orang melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi serta diterima kerja di perusahaan,” katanya.
Didik mengatakan angka pengangguran di Bantul dari tahun ke tahun memang mengalami naik turun. Tercatat pada 2009 angka pengangguran pascakelulusan siswa sebanyak 35.000 orang.
“Namun sepanjang perjalanan hingga tahun 2010 pengangguran berkurang karena ada yang melanjutkan sekolah dan diterima kerja di perusahaan, tren menunjukkan pascalulusan sekolah pengangguran bertambah sekitar 6.000 orang,” katanya.
Untuk mengatasi pengangguran di Bantul, kata dia Disnakertrans Bantul terus melakukan pengiriman tenaga kerja ke sejumlah daerah untuk bekerja di perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja.
“Hingga pertengahan tahun ini sebanyak 453 tenaga kerja telah dikirimkan ke berbagai daerah untuk dipekerjakan pada perusahaan elektronik di wilayah Kalimantan Timur dan Batam,” katanya.
ant/rif