Sukoharjo (Espos)--Tim gabungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) menemukan limpa sapi tidak layak konsumsi masih dijual di pasar tradisional.
Salah satunya ditemukan di Pasar Nguter. Dari temuan itu semula tim akan menarik limpa yang dijual karena selain limpanya sudah limpa kemarin, limpa tersebut juga berbau dan tidak layak konsumsi. Namun demikian rencana itu batal lantaran penjual bersikukuh menyingkirkan limpa itu dengan alasan untuk makanan ikan.
Berdasar pantauan, berbeda dengan daging sapi yang masih segar, limpa tersebut terlihat kusam dan berwarna cokelat. Limpa ditempatkan di sudut meja agak terpisah dari daging segar.
Penjual limpa, Wji mengatakan, meski sisa kemarin namun limpa tersebut sudah dimasak. “Limpa ini memang limpa kemarin tapi sudah saya rebus. Jadi tidak apa-apa,” ujar warga dari Selogiri, Wonogiri ini menjelaskan kepada tim gabungan, Kamis (22/7).
Menanggapi penuturan Wiji, Kepala UPTD Pos Kesehatan Hewan Dinas Pertanian (Dispertan), drh Ngatmini mengatakan, limpa yang dijual Wiji tidak layak konsumsi. “Harusnya kalau limpa ini limpa kemarin, tidak bisa dijual lagi. Tapi kalau dijual ya dipisahkan karena sudah tidak layak konsumsi,” tandasnya.
Ngatmini menambahkan, limpa tidak seharusnya ditaruh di meja namun ditempatkan di baskom. Dengan begitu, pengunjung tidak tertipu membeli limpa untuk dimasak dan dikonsumsi. Apabila tetap dijual bersamaan dengan daging segar, imbuh dia, tim akan menyita limpa tersebut.
Dengan arahan dari tim gabungan, Wiji mengaku tidak menjual limpa untuk konsumsi manusia. “Limpa-limpa ini saya jual untuk makanan ikan. Jadi bukan untuk manusia,” ujarnya.
aps