Solo (Espos)–Solidaritas Korban Banjir Bantaran (SKOBB) bersama 500-an penghuni bantaran Sungai Bengawan Solo siap pasang badan menanggapi rencana pemerintah untuk meninggikan tanggul di kawasan bantaran dalam waktu dekat.
Ancaman tersebut kiranya bukan isapan jempol, mengingat terdapat sejumlah perwakilan yang menggeruduk Poltabes Solo untuk bersikap netral ketika terjadi chaos nantinya.
Demikian dijelaskan Koordinator SKOBB, Agus Sumaryawan saat ditemui Espos di kompleks Poltabes Solo, Kamis (22/7). Kedatangan SKOBB di Poltabes Solo diterima secara langsung oleh Kasat Intel Poltabes Solo, Kompol Kusuma sekitar pukul 14.30 WIB. Pada kesempatan tersebut, SKOBB memperingatkan seluruh pihak untuk tidak bermain api dengan rencana merealisasikan peninggian tanggul.
“Jangan salahkan kami, kalau memang rencana peninggian tanggul itu terjadi. Kami siap pasang badan dan berbuat apapun demi tanah kami. Intinya, kami sudah memberitahukan hal ini kepada polisi,” jelasnya.
Menurut dia, mestinya pemerintah bersikap arif dan bijaksana dalam merealisasikan peninggian tanggul. Paling tidak hal itu dapat dilakukan dengan menggelar sharing bersama di suatu tempat.
“Kami mendukung seluruh program pembangunan. Tapi, dengan syarat tidak mengganggu kepentingan rakyat. Kan ada cara yang lebih santun, seperti membayar ganti rugi, menyiapkan relokasi yang intinya mengarah pada penciptaan win-win solution,” ulas dia.
pso