News
Kamis, 22 Juli 2010 - 14:13 WIB

Pelajar SMA diculik, polisi koordinasi dengan BNI

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Pelaku pencurian Avanza dan penculikan Hans Christian, 17, siswa SMA Penabur, meminta tebusan untuk ditransfer ke Bank Negara Indonesia (BNI). Polisi berkoordinasi dengan BNI untuk mengecek identitas pelaku.

“Sudah koordinasi tapi hasilnya masih menunggu,” kata Kapolsek Tambora Kompol Heri Dian, Kamis (22/7).

Advertisement

Heri mengatakan, meski sudah berkoordinasi namun prosedur dari pihak BNI masih panjang. Polisi hanya bisa mengikuti prosedur yang sudah diterapkan.

“Proses prosedurnya agak panjang. Ya kita menunggu, tapi kita juga terus bergerak cepat. Bukti transferan sudah kita pegang,” jelasnya.

Hingga kini polisi masih memburu 6 pelaku kejahatan itu. Heri belum bisa memastikan apakah mereka masih di Jakarta atau tidak. “Belum bisa mengatakan itu (di Jakarta atau tidak). Masih mendalami,” ujar Heri.

Advertisement

Sementara itu, Hans masih terus diperiksa. Pemeriksaan seputar ke mana saja Hans saat itu dibawa pelaku. “Dia kan saat itu ditutup matanya. Nah biar dia ingat-ingat ke mana dia dibawa saat itu. IQ-nya tinggi kok untuk mengingat itu,” ungkap Heri.

Sebelumnya diberitakan, Hans yang sepulang dari bimbingan belajar dengan menyetir Avanza, dibawa secara paksa oleh 6 kawanan penculik yang juga menumpang Avanza, pada Senin malam lalu. Penculik sempat meminta tebusan Rp 50 juta. Akhirnya disepakati uang tebusan ditransfer Rp 6 juta.

Setelah itu oleh pelaku, Hans diturunkan di Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat pukul 24.00 WIB. Mobilnya direbut penculik.

Advertisement

dtc/rif

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif