Solo (Espos)–Ketersediaan guide atau pemandu wisata di Solo dinilai masih sangat minim. 15 guide yang ada dinilai kurang untuk mempromosikan banyaknya potensi wisata yang ada di Soloraya.
Demikian disampaikan Tour Guide Leader, Ign Harijanto Josiah, di sela-sela Morning Tea Asita dan PHRI di Roemahkoe, Kamis (22/7).
“Kita punya dua keraton, punya banyak candi yang tersebar di Soloraya. Tentunya, untuk mem-booming-kan potensi tersebut, tidak cukup hanya dengan 15 guide,” tutur Harijanto. Ia pun berpendapat, jika di Pasar Ngarsopuro tersedia guide, tentunya pasar tradisional tersebut akan semakin bergeliat, terutama dalam menarik pengunjung atau wisatawan dari luar negeri.
“Memang, perlu kerja sama antara pemangku wisata agar guide yang ada di Solo ini kuat. Karena, sempat ada pertanyaan dari pelaku wisata di Yogyakarta, guide di Solo kok ilang?”
Di satu sisi, guide-guide ini nanti diharapkan tidak hanya mahir berbahsa Inggris. “Minimal, untuk Solo tersedia 10 bahasa asing, kalau di Yogyakarta sudah ada 30 bahasa asing. Ini yang menjadi PR Solo,” tambah Harijanto.
haw