SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Sragen (Espos)--Perubahan musim yang dibarengi perubahan suhu air dan kondisi air membuat hasil produksi benih ikan di Balai Benih Ikan (BBI) Girimargo, Kecamatan Miri turun. Pihak pengelola mencatat produksi benih ikan anjok 25% dalam dua pekan terakhir.
Menurut pegawai BBI Girimargo, Mugiman akibat perubahan cuaca itu dapat dilihat secara kasat mata. Di antaranya, tampak ketika ikan memilih berenang di permukaan air saat pagi hari. Begitu matahari bersinar jelang tengah hari benih ikan menuju dasar kolam. Kondisi itu menunjukkan kondisi air berubah tajam dari sangat dingin pada malam hari menjadi sangat panas di siang hari.
“Perubahan cuaca jelas berpengaruh pada kondisi air dan juga pada suhu dalam air. Ini sudah terasa sejak dua pekan lalu. Kalau diperkirakan turun sekitar 25% produksinya,” papar Mugiman, saat ditemui Espos, di lokasi BBI Girimargo, Rabu (21/7).
Pegawai lain, Agung Yanwar menimpali setiap kali terjadi perubahan cuaca pihaknya memang tidak dapat berbuat banyak. Sebab, perubahan cuaca yang terjadi merupakan faktor alam yang tidak bisa diantisipasi. Menurut Agung menangani produksi benih ikan terkadang memang sulit, sebab sangat bergantung pada kondisi alam.
Pihaknya kini hanya menjaga agar pasokan ke petani lokal dan petani karamba di Waduk Kedung Ombo (WKO) tetap sesuai dengan permintaan. Berdasarkan catatan BBI Girimargo, selama empat bulan terakhir produksi benih ikan nila selalu melebihi angka 100.000 ekor per bulan. Sedangkan untuk jenis benih ikan kaper, produksi hanya dilakukan pada Maret lalu, yang menghasilkan 12.000 ekor benih ikan.
“Jika dibanding tahun 2009, masih baik. Tahun 2009, kita produksi benih ikan nila sampai 1,676 juta ekor dan benih ikan kaper 186.300 ekor. Produksi kami tergantung permintaan petani, juga dipengaruhi kondisi alam,” imbuh Agung.
tsa