News
Selasa, 20 Juli 2010 - 10:09 WIB

25% TKI di luar negeri masih illegal

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Sebanyak 25% dari total 6 juta tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri masih illegal.

Demikian disampaikan Kepala Badan Nasioanal Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Jumhur Hidayat, saat ditemui wartawan di sela-sela Rapat Koordinasi Regional Koordinasi dan Harmonisasi yang Sinergis dalam Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI, di Lorin Hotel, Senin (19/7).

Advertisement

Di jelaskan Jumhur, problema utama penempatan dan perlindungan TKI selama ini adalah masih banyaknya TKI illegal atau undocumented, praktik percaloan yang mencekik calon TKI dan banyaknya sertifikat palsu kesehatan para TKI. Akibatnya, arus kepulangan TKI khususnya bagi TKI yang bekerja di bawah 3 bulan sangat tinggi.

“Calo muncul kalau jarak antara pemerintah atau penyedia layanan dengan calon TKI terlalu jauh. Sehingga perlu ada upaya mendekatkan pelayanan seperti pelatihan kepada calon TKI di desa-desa atau di kantong-kantong calon TKI.”

Hal inilah yang saat ini sedang diupayakan BNP2TKI melalui Kelompok Berlatih Calon TKI Berbasis Masyarakat (KBBM). Ada 70 KBBM yang kemarin di resmikan. Hanya saja, KBBM ini masih fokus pada pelatihan bagi calon penata laksana rumah tangga (PLRT), belum ke sektor formal lainnya.

Advertisement

Sementara itu, terkait persoalan dokumen calon TKI, khusus untuk pelayanan TKI di wilayah Jateng bagian selatan, Jumhur mengatakan pelayanan akan dipermudah dan pengurusan dokumen TKI semuanya akan dilakukan di Kota Solo, tepatnya di Terminal TKI Bandara Adi Soemarmo. Terminal TKI di bandara akan dilengkapi dengan semua fasilitas pengurusan dokumen bagi TKI. Sebelum Lebaran, fasilitas itu diharapkan sudah lengkap.

“Jadi, calon TKI yang mau bekerja di luar negeri hanya akan mengurus dokumennya di Solo. Sekarang ini kan ada juga yang di Semarang. Yang rata-rata bisa melayani 100.000-an calon TKI dan 1.000 di antaranya dari Solo,” papar Jumhur.

Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi), menambahkan jika dari sisi pelayanan itu sudah siap, maka diharapkan akan ada maskapai-maskapai baru yang masuk ke Solo dan siap melayani TKI. “Misalnya saja, maskapai dari Dubai atau dari Arab Saudi diharapkan bisa langsung masuk ke Solo,” tutur Jokowi.

Advertisement

haw

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif