News
Senin, 19 Juli 2010 - 10:01 WIB

Cegah lonjakan inflasi, BPS usul uang gedung sekolah dicicil

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Pembayaran uang sekolah di bulan Juli bisa memicu ledakan inflasi. Badan Pusat Statistik (BPS) pun mengusulkan agar uang gedung sekolah bisa dicicil sehingga tidak membebani inflasi Juli yang sudah cukup terkena dampak kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dan lonjakan harga cabai.

Kepala BPS Rusman Heriawan menjelaskan, tren tahunan yang terjadi setiap masuk ajaran baru adalah terjadinya kenaikan inflasi. Untuk menghentikan lonjakan inflasi itu, Rusman mengusulkan cicilan untuk biaya masuk sekolah sehingga tidak ditumpuk dalam 1 bulan.

Advertisement

“Iuran awal tahun bisa tiap bulan karena uang gedung itu sangat memberatkan. Tapi kan memang yayasan maunya dibayar langsung pada awal tahun ajaran, tapi kalau bisa dicicil kan lebih bagus,” ujarnya, Senin (19/7).

Mengenai dampak langsung kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL), Rusman memperkirakan hanya terjadi pada bulan Juli ini yaitu penambahan inflasi dari kenaikan TDL sebesar 0,22%. Namun dampak tidak langsung kenaikan TDL itu bisa jadi lebih besar.

“Dampak langsung dari kenaikan TDL ini terjadi di bulan Juli saja,tapi dampak tidak langsung bisa terjadi di bulan-bulan lain,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan

Advertisement

Rusman menyatakan dampak langsung dari kenaikan TDL akan lebih besar daripada dampak tidak langsung. Namun, tidak bisa dipungkiri, lanjut Rusman, total dari dampak tidak langsung ini bisa melebihi dampak langsung kenaikan TDL terhadap inflasi. Hal ini tergantung reaksi dunia usaha dalam menaikkan harga barangnya.

“Seperti orang melemparkan batu di kolam yang tenang, lingkaran pertama yang terbentuk merupakan dampak langsung, lingkaran-lingkaran selanjutnya yang semakin kecil hingga menghilang, itulah dampak tidak langsung,” ujarnya.

Rusman khawatir banyak pihak yang memojokkan kenaikan TDL bisa menambah inflasi. Padahal, dunia usaha tidak bisa serta merta menaikkan harga barangnya. Memang bulan Juli ini, ujar Rusman, terjadi penumpukkan faktor-faktor yang menyebabkan kenaikan inflasi di luar TDL, seperti mulainya tahun ajaran baru, anomali musim yang dimanfaatkan tengkulak sehingga menaikkan harga, dan naiknya harga beras karena baru memasuki musim tanam sehingga kecilnya produksi beras.

Advertisement

“Pada bulan Juli ini, semua naik. Namun, orang dengan mudah memojokkan karena kenaikan TDL,” ujarnya.

Rusman mengharapkan tren kenaikan harga beberapa komoditas pencipta inflasi bisa segera berlalu. Apalagi dirinya melihat tren harga cabe telah menurun pada minggu kedua bulan ini.

“Mudah-mudahan ini cepat berlalu. Kenaikan TDL memang ada tetapi tidak sehebat sumbangannya terhadap inflasi dibandingkan harga pokok,” ujarnya.

dtc/rif

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif