Soloraya
Minggu, 18 Juli 2010 - 18:10 WIB

Bocah penderita hydrocephalus butuh uluran tangan

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)–Tatapan mata Dandy Saputra kosong saat menatap langit-langit kamar yang sempit. Untuk menoleh ke kanan atau ke kiri pun, bocah berumur dua tahun itu pun kesulitan. Kepalanya semakin membesar lantaran terkena penyakit hydrocephallus sejak lahir. Badan Dandy kian hari semakin lemas dan tak mampu lagi menahan berat kepalanya.

Anak kedua dari pasangan Suparman, 27, dan Maryani, 27, warga Taskerep RT 14/RW V, Desa Plumbon, Kecamatan Sambungmacan, Sragen itu hanya bisa tergeletak di atas ranjangnya. Untuk makan, minum sampai buang air pun di tempat tidur.

Advertisement

Orangtua Dandy sudah berupaya sekuat tenaga untuk mencari penyembuh sakit yang dideritanya sejak lahir. Dandy pernah dibawa ke sebuah rumah sakit swasta di Solo sampai kali kelima. Namun tidak ada perkembangan berarti yang menunjukan kesembuhan Dandy.

“Saya sampai bingung harus berbuat apa lagi. Kondisi anak itu kian hari bertambah memrihatinkan. Kepalanya membesar sampai leher. Saya pernah membawa Dandy Solo saat berusia satu bulan. Sudah lima kali berobat ke Solo, namun tidak ada perubahan,” keluh Suparman saat ditemui wartawan, Sabtu (17/7).

Suparman yang biasa bekerja sebagai buruh tani itu hanya bisa mengharap uluran tangan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen, para pengusaha dan para dermawan untuk membantu menyembuhkan anaknya. “Kepala Desa Plumbon dan pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) sudah pernah menyambangi kami dan berupaya agar Dandy segera mendapatkan penanganan medis. Namun hingga sekarang belum ada tindak lanjutnya,” ujar Suparman.

Advertisement

Maryani pun juga tidak tahu menahu mengapa anak bungsunya bisa seperti itu. Padahal anak pertama yang dilahirkannya tidak mengalami kelainan dan lahir secara normal. “Mungkin ini merupakan ujian bagi kami. Kapan anak saya bisa berjalan, berlari dan bercanda seperti anak normal pada umumnya. Mudah-mudahan ada uluran tangan dermawan yang bisa menyembuhkan penyakit anak kami,” ucap Maryani seraya meneteskan air mata.

trh

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif