News
Sabtu, 17 Juli 2010 - 13:26 WIB

SBY diminta tinggal di Istana

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dikritik lantaran mobil iring-iringan yang mengantarkannya ke kediaman pribadi di Cikeas dianggap sering membuat macet. Orang nomor satu di republik ini pun berterimakasih atas masukan itu.

“Tentunya presiden juga akan melihat ini sebagai masukan, dan terimakasih telah dikoreksi,” kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha, Jumat malam (16/7).

Advertisement

Usai mendapat kritikan melalui Redaksi Yth di harian Kompas, Jumat (16/7/2010) kemarin, presiden langsung menginstruksikan kepada internal Paspampres untuk melakukan penyelidikan dengan cermat atas laporan tersebut. Jika terbukti melakukan perbuatan sebagaimana yang diceritakan dalam surat pembaca, sanksi tegas akan diberikan kepada aparat yang bertugas.

“Kita harus tunggu dulu kira-kira bagaimana nantinya. Baru setelah itu terbukti, instruksi presiden jelas, harus diambil tindakan,” ujar Julian.

Julian menegaskan, presiden selama ini tidak setiap hari pulang ke Cikeas. Jika berangkat ke Istana pun dilakukan pada pagi-pagi sekali dengan harapan tidak menganggu lalu lintas.

Advertisement

Namun demikian, Julian juga berharap penyelesaian masalah ini secara komprehensif. Pemprov DKI Jakarta juga diharapkan mampu mengatur sistem transportasi secara baik, sehingga kemacetan bisa diminimalisir.

“Harus ada solusi yang komprehensif, karena kemacetan penyebabnya bukan hanya karena ini (rombongan presiden) saja,” tutup mantan Wakil Dekan Fisip UI ini.

dtc/rif

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif