Redaksi Solopos.com / Indah Septiyaning Wardani | SOLOPOS.com
Semarang–Pakar pendidikan Universitas Negeri Malang, Profesor Herawati Susilo mengatakan penanaman pendidikan karakter di sekolah harus mengacu konsep dari Kementerian Pendidikan Nasional.
“Kemendiknas telah merancang ‘grand design’ pembelajaran pendidikan karakter. Itu yang harus jadi acuan,” katanya usai seminar nasional “Pengembangan Inovasi Pembelajaran Berbasis Lesson Study” di Semarang, Sabtu.
Acuan yang telah ditetapkan Kemendiknas terkait pendidikan karakter adalah pengelompokan konfigurasi karakter, yakni olahhati, olahpikir, olahraga, dan olahrasa-karsa.
“Olahhati bermuara pada pengelolaan spiritual dan emosional, olahpikir bermuara pada pengelolaan intelektual, olahraga bermuara pada pengelolaan fisik, sedangkan olahrasa bermuara pada pengelolaan kreativitas,” katanya memaparkan.
“Olahhati bermuara pada pengelolaan spiritual dan emosional, olahpikir bermuara pada pengelolaan intelektual, olahraga bermuara pada pengelolaan fisik, sedangkan olahrasa bermuara pada pengelolaan kreativitas,” katanya memaparkan.
Menurut dia, keempat konfigurasi penanaman pendidikan karakter tersebut harus terkandung dalam rancangan kegiatan pembelajaran, dan tidak boleh melenceng dari acuan Kemendiknas itu.
Dia mengkhawatirkan, apabila ada rancangan kegiatan pembelajaran yang tidak sesuai dengan acuan itu, akan mengacaukan dan membelokkan cita-cita besar penanaman pendidikan karakter terhadap siswa.
Namun, kata Herawati, pengembangan pendidikan karakter dalam suatu sistem pendidikan tetap harus selalu memperhatikan keterkaitan antarkomponen karakter setiap siswa, terutama terkait perilakunya.
Sementara itu, pakar pendidikan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Semarang, Prof. Sunandar mengatakan pengembangan pendidikan karakter harus bertumpu pada empat identifikasi karakteristik siswa.
“Keempat identifikasi karakteristik siswa, yakni kemampuan awal, kecerdasan, gaya belajar, dan motivasi,” kata Sunandar yang juga menjadi pembicara dalam seminar memeringati Dies Natalies Ke-29 IKIP PGRI Semarang itu.
Acuan yang telah ditetapkan terkait pengembangan pendidikan karakter dari Kemendiknas, menurut dia, penting.
Akan tetapi, lanjut dia, empat aspek tersebut perlu diperhatikan dalam pengembangan pendidikan karakter siswa.
“Pengembangan karakter terhadap siswa melalui pembelajaran di sekolah tidak boleh bersifat setengah-setengah, tetapi harus bersifat komprehensif dan integral,” kata Sunandar.
ant/isw