Redaksi Solopos.com / Indah Septiyaning Wardani | SOLOPOS.com
Jakarta–Pemerintah memperkirakan harga cabai merah secara nasional akan mengalami penurunan mulai bulan Agustus mendatang. Hal ini dikarenakan pada bulan tersebut sejumlah daerah penghasil cabai mulai memasuki musim panen.
Demikian disampaikan Sekretaris Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Gunaryo dalam diskusi bertajuk ‘Sembako Melejit, Rakyat Menjerit’ di Warung Daun Cikini yang diadakan Radio Trijaya, Sabtu (17/7).
“Sekitar bulan Agustus dan September, cabai yang ditanam sudah bisa dipanen, jadi diharapkan kondisi ini tidak akan berlangsung lama,” ujar Gunaryo.
Seperti diketahui, Cabai merah belakangan ramai dibicarakan karena sebagai penyumbang inflasi terbesar. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Juni 2010 mencapai 0,97%.
Inflasi pada Juni tersebut paling besar didorong oleh komoditas cabai merah dengan kenaikan 45,7% selama Juni 2010.
Menurut Pengamat Ekonomi, Hendri Saparini, tingginya pengaruh harga cabai terhadap inflasi disebabkan tingginya ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap komoditas tersebut.
“Cabai merupakan komoditas yang sangat penting bagi masyarakat bawah yang bisa makan hanya dengan nasi berlauk sambal,” jelasnya.
dtc/isw