News
Jumat, 16 Juli 2010 - 11:40 WIB

Tinggi gelombang di NTT 5 meter, bahayakan pelayaran

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kupang–Tinggi gelombang di wilayah perairan Nusa Tenggara Timur saat ini berkisar antara 4-5 meter dengan kecepatan angin pada kisaran antara 20-45 km/jam, sehingga sangat berbahaya bagi aktivitas pelayaran.

“Kami mengimbau semua armada pelayaran yang beroperasi di wilayah perairan NTT supaya lebih berhati-hati, karena keadaan gelombang laut saat ini cukup ganas dengan ketinggian antara 4-5 meter,” kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Agus Tjatur Iswahyuanto di Kupang, Jumat (16/7).

Advertisement

Ia menjelaskan tinggi gelombang laut di wilayah perairan NTT saat ini dipicu oleh gerakan angin kencang yang datang dari selatan Australia menuju daerah dataran rendah NTT, termasuk di antaranya Timor Leste dan wilayah sekitar Laut Arafura.

Wilayah selatan NTT seperti Pulau Rote dan Sabu Raijua serta Sumba juga dilanda gelombang besar sehingga sangat berbahaya bagi armada pelayaran feri untuk melintas di wilayah perairan tersebut, kata Iswahyuanto.

Manager Operasi PT Ferry Indonesia Cabang Kupang Arnold Yansen yang dihubungi secara terpisah mengatakan, pihaknya sudah mengambil keputusan untuk membatalkan pelayaran kapal feri dari Kupang menuju Pulau Rote dan Ende serta Waingapu, karena keadaan gelombang laut yang tidak bersahabat.

Advertisement

“Sebuah kapal feri sudah siap berlayar menuju pelabuhan Pantai Baru di Pulau Rote pada Jumat pagi, namun kami membatalkannya setelah menerima laporan dari Stasiun Meteorologi El Tari Kupang soal buruknya cuaca di wilayah perairan selatan menuju Pulau Rote,” katanya.

Ia menambahkan pihaknya juga membatalkan pelayaran feri tujuan Ende dan Waingapu pada Jumat, karena tinggi gelombang di wilayah perairan sekitar Laut Sawu yang menjadi lalu lintas utama lintas penyeberangan di NTT, berkisar antara 3-4 meter.

Iswayuanto mengatakan, berdasarkan pantauan satelit dan radar cuaca serta analisa cuaca, keadaan buruk tersebut kemungkinan besar masih berlangsung hingga dua atau tiga hari ke depan.

Advertisement

ant/rif

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif