News
Jumat, 16 Juli 2010 - 18:44 WIB

Matahari meledak, satelit jadi zombie

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Jakarta-
-Peneliti telah mengidentifikasi adanya letusan di matahari pada April di mana telah mematikan fungsi satelit sehingga menciptakan “zombie”.

Ledakan plasma besar dan energi magnetik yang disebut sebagai Coronal Mass Ejection (CME) telah terjadi pada 3 April dan diteliti oleh pesawat luar angkasa STEREO NASA, berdasarkan keterangan Naval Research Laboratory (NRL), Amerika Serikat.

Advertisement

Badai matahari telah melumpuhkan satelit komunikasi Intelsat Galaxy 15, kata pejabat NRL.

Galaxy 15 kehilangan kontak dengan pengontrol darat pada 5 April dan melayang di sekitar bumi sejak itu. Badai matahari diketahui membahayakan satelit. Partikel yang diserang dalam badai dapat memutuskan aliran listrik peralatan.

Advertisement

Galaxy 15 kehilangan kontak dengan pengontrol darat pada 5 April dan melayang di sekitar bumi sejak itu. Badai matahari diketahui membahayakan satelit. Partikel yang diserang dalam badai dapat memutuskan aliran listrik peralatan.

Observasi menyebutkan materi telah terlempar sejak CME terjadi di matahari. Erupsi matahari bergerak pada 2.2 juta mph (3,6 juta kph) saat masih dekat dengan matahari pada 3 April.

Kejadian ini kemudian melambat sekitar 700 km per detik (1,5 juta mph atau 2,5 juta kph) saat mencapai bumi pada 5 April.

Advertisement

“CME adalah ledakan plasma yang kuat dari energi magnetik di atmosfir luar matahari, atau korona,” tulis pihak NRL pada 7 Juli.

“Saat ledakan tiba-tiba ini mengarah ke bumi, mereka dapat melihat efek kerusakan yang mengagumkan.”

Studi peristiwa CME pada 3 April ini dilakukan menggunakan Sonar Terretrial Relation Observatory (STEREO), seperangkat pesawat luar angkasa kembar yang berada pada sisi berlawanan bumi yang secara terus menerus memantau matahari dengan menghasilkan gambar stereo, dikarenakan pemisahan yang lebar pada satelit di luar angkasa.

Advertisement

Sinyal elektronik yang sekarang dituju dari Galaxy 15 telah memaksa komunikasi pada satelit lain untuk melakukan manuver penghindaran dari waktu ke waktu terhadap gangguan sinyal.

Kemungkinan pesawat luar angkasa Galaxy 15 menabrak satu sama lain sangat kecil, bahkan tidak ada, kata pejabat Intelsat. Bulan ini, Galaxy 15 akan terbang mendekati 2 satelit Intelsat lainnya (Galaxy 13 dan Galaxy 14).

inilah/isw

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif