Jakarta–Pendaratan darurat pesawat Batavia Air di Bandara Sultan Syarif Khasyim, Pekanbaru membuat sejumlah penumpang trauma. Sejumlah penumpang menolak diterbangkan ke Jakarta oleh Batavia Air dan menuntut pengembalian uang pembelian tiket untuk menumpang pesawat lain.
“Kami akan memberangkatkan para penumpang Jumat (16/7) pagi,” ujar Distrik Manajer Batavia Air Zulkiefly menenangkan penumpang yang mulai kelelahan menunggu nasib di Bandara Sultan Syarif Khasyim, Pekanbaru, Riau, Jumat (16/7).
Tawaran pihak Batavia air tersebut disambut oleh sejumlah penumpang yang kemudian ikut ke penginapan yang disediakan oleh Batavia Air. Namun tidak semua penumpang sudi diberangkatkan dengan pesawat milik Batavia Air, sejumlah penumpang juga protes karena tidak dijatah penginapan.
Musriyani misalnya, ibu dua anak ini hendak mengantar anaknya kuliah ke Jakarta. Musriyani pun menolak mentah-mentah tawaran penerbangan Batavia Air esok pagi. Mus memilih meminta uang tiketnya dikembalikan dan segera bergegas pulang ke rumahnya.
“Biarlah saya pindah pesawat lain, saya minta kembalikan tiket saja, saya mau pulang, masih trauma,” kata Musriyani.
Tak hanya Musriyani saja yang masih trauma. Kontingen gulat asal Jakarta yang baru saja mengikuti kompetisi gulat pelajar di Pekanbaru pun tak sudi pulang naik Batavia Air.
“Kita mau pulang naik bus saja,” terang salah seorang pegulat junior, Indra.
Saat ini sejumlah penumpang sudah menginap di hotel yang disediakan. Namun demikian penumpang yang meminta pengembalian tiket sedang dilayani satu persatu.
dtc/rif