Soloraya
Kamis, 15 Juli 2010 - 15:29 WIB

Pemkab Karanganyar merger 6 BKK

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Karanganyar (Espos)–Pemkab Karanganyar melakukan merger terhadap enam Badan Kredit Kecamatan (BKK) di wilayah setempat yang tidak menginduk ke Perusahaan Daerah (PD) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) BKK Tasikmadu.

Hal itu dilakukan sebagai upaya pengembangan badan-badan usaha milik daerah itu agar ke depan agar ke depan semakin efisien dan maju. Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Setda Kabupaten Karanganyar, Ambang Wibowo, dalam penjelasannya menyebutkan enam BKK yang akan dimerger adalah BKK Gondangrejo, BKK Kebakkramat, dan BKK Gondangrejo.

Advertisement

“Tiga yang lain adalah BKK Jatipuro, BKK Kerjo, dan BKK Karanganyar Kota. Jadi setelah proses merger selesai, kantor pusat di Karanganyar, sedangkan yang ada di daerah statusnya sebagai kantor cabang,” ungkapnya ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (15/7).

Ambang yang didampingi Kasubbag Perusahaan Daerah dan BUMD, Listiana R, mengatakan proses merger enam BKK di luar PD BPR BKK Tasikmadu telah mulai sejak akhir tahun lalu. Saat ini, ujarnya, tahapan yang baru berjalan adalah audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP).

Dia menambahkan, setelah proses penggabungan itu, PD BKK Karanganyar ke depan juga akan diusulkan menjadi PD BPR ke Bank Indonesia. Jika disetujui, kata Ambang, PD BKK akan berubah status ke PD BPR BKK Karanganyar, seperti halnya PD BPR BKK Tasikmadu.

Advertisement

“Soal pertimbangan kenapa enam BKK yang ada ini tidak digabungkan sekalian ke PD BPR BKK Tasikmadu, itu karena prosesnya lebih panjang. Lagi pula nanti kalau digabung jadi satu saja justru akan terlalu besar. Tujuannya kan untuk efisiensi dan pengembangan,” paparnya.

Ditemui terpisah, Ketua Komisi II DPRD Karanganyar, Abdul Saleh Purwanto, menyatakan telah mengetahui sejak lama proses merger terhadap enam BKK itu menjadi PD BKK Karanganyar. Dia bahkan menegaskan pihaknya ikut mendorong proses tersebut agar segera terealisasi. “Kami dari Komisi II mendukung dan bahkan ikut mendorong,” ujarnya.

try

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif