Redaksi Solopos.com / Indah Septiyaning Wardani | SOLOPOS.com
Karanganyar (Espos)–Puluhan pedagang Pasar Jumat mendatangi gedung DPRD Karanganyar, Rabu (14/7). Hal itu dalam rangka audiensi penataan pasar setempat dimana setiap pedagang dibebani pembelian tenda untuk tempat berjualan.
Dipimpin langsung oleh Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Tani Jumat Pagi (Papatajumpa), Lestari, rombongan pedagang diterima Ketua Komisi II DPRD, Abdul Saleh Purwanto, serta jajarannya. Dalam audiensi itu, meski menyetujui konsep penataan dengan tendanisasi, para pedagang tetap meminta keringanan karena menilai harga tenda yang terlalu mahal.
“Dengan adanya permohonan keringanan dari pedagang itu, akhirnya disepakati ada dua jenis tenda yang bisa digunakan mereka. Harganya pun diturunkan, dimana tenda berukuran 3 x 3 meter yang semula ditetapkan senilai Rp 3 juta menjadi hanya Rp 2,85 juta saja,” ungkap Abdul Saleh Purwanto, didampingi Sekretaris Komisi II, Suparmi, ditemui wartawan seusai pelaksanaan audiensi, kemarin siang.
Abdul Saleh mengemukakan, selain tenda ukuran 3 x 3 meter, pedagang bisa menanfaatkan tenda dengan ukuran 2 x 4 meter. Harganya pun relatif lebih murah, yaitu Rp 2,65 juta/buah. Pembelian dilakukan secara kredit dan diangsur selama tiga tahun dengan cicilan Rp 36 ribu per pekan, termasuk biaya bongkar pasang tenda Rp 5.000, dan kas paguyuban Rp 1.000.
try