News
Selasa, 13 Juli 2010 - 13:12 WIB

Kuota haji Jatim terisi hingga 2017

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Surabaya–Kuota jamaah haji Jawa Timur sebanyak 33.935 orang telah terisi hingga tahun 2017.
“Tahun 2017 juga sudah tersisa 7.000-an,” kata Kepala Bidang Haji, Zakat, dan Wakaf Kanwil Kementerian Agama (Kemag) Jatim Drs H Najiyullah MSi kepada ANTARA di Surabaya, Selasa (13/7).

Namun, katanya, kuota haji Jatim tidak berubah dari sebelumnya, meski pemerintah menerima tambahan kuota sebanyak 4.000 jamaah dari pemerintah Arab Saudi.

Advertisement

“Tambahan kuota 4.000 jamaah itu diberikan kepada calon haji (calhaj) khusus (plus) sebesar 1.000 jamaah dan 3.000 jamaah dari daerah yang penduduk muslimnya minoritas dengan antrean jamaah hajinya cukup panjang,” katanya.

Menurut dia, calon haji (Calhaj) dari Bali dan NTT mendapat tambahan kuota dari 4.000 jamaah itu, sehingga Embarkasi Surabaya yang melayani jamaah haji dari Jatim, Bali, NTB, dan NTT pun mendapatkan tambahan satu kloter.

“Informasinya, kuota calhaj Bali dan NTT bertambah 1,5 kloter, sehingga Embarkasi Surabaya yang selama ini melayani 88 kloter untuk Calhaj dari keempat provinsi itu akan bertambah menjadi 89 atau 90 kloter,” katanya.

Advertisement

Ketika ditemui di sela-sela pelatihan 450-an petugas haji di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, ia mengatakan Calhaj dari Embarkasi Surabaya sudah dapat mengurus paspor haji mulai 1 Juli hingga pertengahan September.

“Waktu pelaksanaan haji dan besaran BPIH memang belum ada pengumuman resmi, tapi Calhaj sudah bisa mengurus paspor di Kantor Kemag terdekat untuk mengisi formulir, kemudian ke Kantor Imigrasi setempat untuk foto dan sidik jari,” katanya.

Ia menambahkan paspor haji itu berlaku untuk lima tahun seperti paspor umum, sehingga bila Calhaj yang sudah mendapatkan paspor itu ternyata tidak mampu melunasi pada tahun ini, maka dia dapat berangkat pada tahun berikutnya.

Advertisement

“Tapi, saya yakin Calhaj yang mengurus paspor akan dapat berangkat semuanya, karena mereka sudah menyetor ‘uang muka’ BPIH sebesar Rp 25 juta dan mungkin tinggal menambahkan kurang dari Rp 10 juta,” katanya.

Hingga kini, sebagian Calhaj Jatim sudah mengurus paspor dan melakukan manasik, termasuk pelatihan petugas haji, bahkan pelaksanaan manasik diperkirakan sudah mencapai 80 persen.

ant/rif

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif