Solo (Espos)–Guru tidak tetap (GTT) yang tergabung dalam Solidaritas Tenaga Wiyata Bakti (Soetapawibaksa) Solo mengeluhkan pencairan dana insentif pusat maupun provinsi yang molor. Mereka mendesak pemerintah kota untuk memberikan perlindungan kesejahteraan yang tercantum dalam surat keputusan (SK) Walikota.
Menurut Ketua Soetapawibaksa Solo, Rushardjanto, ketidakpastian pencairan dana insentif dari pusat maupun provinsi membuat GTT resah. Dia mengatakan, sebelumnya pencairan dana insentif pusat dilakukan setiap triwulan dan dana insentif provinsi dicairkan pada per enam bulan, namun demikian hingga pertengahan Juli belum ada tanda-tanda pengucuran anggaran tersebut. “Kami mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam memberikan bantuan kesejahteraan bagi GTT,” jelas dia ketika dijumpai Espos di Solo, Selasa (13/7).
Dia mengatakan, tidak adanya regulasi atau peraturan secara hukum bagi guru wiyata bakti hal itu justru semakin menyulitkan posisi GTT karena tidak terdapat perlindungan secara hukum. Sedikitnya ada 900-an guru wiyata bakti di Kota Solo, sambung dia, mereka berada di sekolah negeri dan membantu sejumlah mata bidang studi di antaranya tari, komputer, kesenian maupun menjabat sebagai guru kelas. “Kami minta pemerintah kota memberikan perlindungan hukum yang menjamin kesejahteraan GTT,” ujarnya.
das