Soloraya
Selasa, 13 Juli 2010 - 17:47 WIB

Abaikan KPU dan Panwas, Begug tetap ikut Tarling

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Espos)–Calon wakil bupati (Cawabup) yang masih menjabat bupati Wonogiri H Begug Poernomosidi menegaskan tekadnya untuk tetap ikut tradisi tarawih keliling (Tarling) bersama para pejabat birokrasi Pemkab selama Ramadan, pertengahan Agustus-September mendatang.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Panitia Pengawas (Panwas) Pilkada Wonogiri telah mengirimkan surat permintaan kepada Begug agar tidak mengikuti kegiatan tersebut, terutama saat waktunya bersamaan dengan tahapan kampanye. Saat menyampaikan sambutan dalam rapat paripurna persetujuan Rancangan Perubahan APBD 2010 di Gedung DPRD, Selasa (13/7), Begug mengatakan akan tetap mengikuti Tarling apapun yang terjadi. Begug juga menyatakan siap menerima segala risikonya.

Advertisement

“Saya telah menerima surat permintaan, baik dari Panwas maupun KPU agar saya tak ikut Tarling karena berbarengan dengan kampanye. Menurut saya itu permintaan yang aneh. Tarling itu adalah hak manusia dan niat saya ikut Tarling itu untuk ibadah. Bukan untuk kampanye. Maka, apapun yang terjadi saya akan tetap ikut Tarling. Lagipula saya Tarling juga tidak pada jam kerja,” tandasnya.

Soal kemungkinan munculnya berbagai penafsiran terkait kehadirannya dalam acara yang dibiayai APBD, dihadiri kalangan PNS, pejabat pengadilan, kejaksaan, kepolisian dan TNI, pada waktu yang bersamaan dengan masa kampanye, Begug mengatakan tidak mau mempersoalkan hal itu. “Biarkan saja kalau masyarakat mau menafsirkan macam-macam,” katanya.

Sebelumnya, dalam rapat koordinasi tentang rencana penyelenggaraan Tarling di Ruang Sukses Setda Wonogiri, Kamis (8/7), Ketua KPU Wonogiri, Joko Purnomo dan Ketua Panwas, Prihmardoyo yang diundang untuk dimintai pendapatnya karena waktunya bersamaan dengan masa kampanye Pilkada menyarankan agar Begug tidak usah mengikuti Tarling bersama para pejabat birokrasi, PNS, dan Muspida karena dikhawatirkan akan menimbulkan berbagai penafsiran di kalangan masyarakat. Apalagi dalam acara semacam itu biasanya disertai dengan pemberian bantuan bagi masjid tempat diselenggarakannya Tarling.

Advertisement

“Kami hanya khawatir ada pihak-pihak tertentu yang menafsirkan bantuan itu berasal dari bupati (Begug-red) yang notabene adalah Cawabup. Selain itu, meski niatnya memang sekadar untuk ibadah, tapi siapa yang bisa menjamin, misalnya, dalam gurauan atau ketidaksengajaan, bupati menyebut-nyebut soal pencalonan dan sebagainya,” kata Joko Purnomo.

Sekretariat Daerah (Setda) Wonogiri sendiri, hingga Senin (12/7) belum mengambil keputusan terkait keikutsertaan Begug dalam Tarling. Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Margono, saat dihubungi mengatakan masih menunggu keputusan Sekda dan hasil koordinasi dengan Bupati.

shs

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif