News
Senin, 12 Juli 2010 - 15:20 WIB

2010, 10 Kasus ledakan gas terjadi di Jateng DIY

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tabung gas (Dok/Solopos)

Solo (Espos)--Selama tahun 2010 kasus ledakan elpiji 3 kilogram di Jateng DIY sudah mencapai kisaran 10 kasus. Angka ini melonjak sangat tinggi dari kasus ledakan yang terjadi sejak tahun 2007-2009, di mana Pertamina Gas Domestik Region III Jateng DIY hanya mencatat sekitar 8 kasus ledakan.

Hal ini disampaikan Manager Health, Safety, Environment Pertamina Jateng DIY, Setiawan, di sela-sela Resosialisasi Elpiji 3 kilogram di Tanggulsari, Kadipiro, Banjarsari, Senin (12/7). “Sejak konversi, yakni 2007-2009 kami catat ada sekitar 8 kasus. Tetapi, tahun 2010 ini sudah ada 10-an kasus. Terakhir kemarin di Wonogiri dan semua kasus tersebut rata-rata terjadi karena human error,” terang Setiawan.

Advertisement

Sementara itu, pada sosialisasi kemarin, masih banyak ibu-ibu rumah tangga yang mengeluhkan kondisi tabung elpiji 3 kilogram. Selain cara pemasangan regulator dan selang yang masih banyak kesulitan karena masih menimbulkan bunyi tiupan gas maupun bau gas, kebanyakan pemilik tabung elpiji 3 kilogram juga mengeluhkan adanya tabung yang mengembun dan dingin. Menurut Pertamina, mengembunnya tabung elpiji 3 kilogram adalah salah satu indikasi kebocoran tabung.

“Tapi, itu bocor halus. Sehingga wajar jika tabung mengembun mengingat suhu gas dalam tabung itu mencapai -43 derajat celcius. Meskipun demikian, kondisi ini tidak berbahaya. Kecuali, jika sudah muncul seperti butiran es, maka harus segera ditukar ke agen terdekat,” papar Setiawan.

haw

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : 2010
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif