Redaksi Solopos.com / Indah Septiyaning Wardani | SOLOPOS.com
Wonogiri (Espos)–Jumlah pengunjung di Museum Karst Wonogiri sejak diresmikan awal Juni lalu dan selama musim liburan sekolah membeludak. Berdasarkan catatan pihak pengelola, dalam sehari rata-rata jumlah pengunjung antara 500-1.000 orang.
Sayangnya, para pengunjung tersebut belum bisa menikmati semua diorama atau peraga yang tersedia secara maksimal, karena masalah pasokan tenaga listrik yang belum juga kelar. Pemkab Wonogiri belum menghasilkan kesepakatan dengan PT PLN terkait pasokan listrik ke kawasan museum. Akibatnya, ada beberapa peraga yang belum bisa difungsikan dan dinikmati pengunjung.
Salah satu pegawai Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) yang ditugaskan sebagai pengelola Museum Karst di Desa Gebangharjo, Pracimantoro itu, Anton Wicaksono mengungkapkan, sejak diresmikan tanggal 2 Juni lalu kemudian disambung liburan sekolah, Museum Karst hampir tak pernah sepi pengunjung. “Per 30 Juni lalu, jumlah pengunjung totalnya 9.100 orang, dengan rata-rata 500-600 orang per hari dan lebih dari 1.000 orang pada hari Minggu dan hari libur,” jelas Anton, saat dihubungi Ponselnya, Minggu (11/7).
Dia menambahkan, hal tersebut merupakan perkembangan yang positif. Hanya, yang patut disayangkan adalah belum adanya pasokan listrik yang memadai sehingga ada beberapa diorama atau peraga yang tidak bisa dinikmati oleh pengunjung, karena membutuhkan tenaga listrik untuk mengoperasikannya.
shs