Jakarta – Penyerangan terhadap aktivis ICW, Tama Satrya Langkun dinilai sebagai cara untuk memperkeruh keadaan. Pelaku berniat untuk mempermalukan institusi Polri.
“Sangat dimungkinkan ada pihak yang bermain di air keruh, untuk mempermalukan institusi Polri,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Boy Rafli Amar kepada wartawan di Tangerang, Kamis (8/7).
Menurut Boy, penyerangan terhadap Tama tidak ada kaitannya sama sekali dengan isu rekening gendut sejumlah perwira polisi.
“Saya berkeyakinan kejadian itu tidak ada kejadiannya dengan masalah itu,” ucap Boy.
Boy mengatakan jika pelaku penyerangan diperkirakan lebih dari dua orang, dengan mengedarai dua sepeda motor. Wajah pelaku tidak teridentifikasi karena tertutup helm.
“Pelaku tidak bisa dikenali karena tertutup helm. Sekarang masih periksa saksi-saksi,” kata Boy.
Lebih lanjut, Boy mengatakan jika pihaknya masih ragu jika mobil Avanza yang berhenti saat penyerangan terjadi adalah juga mobil pelaku.
“Kalau info yang kita terima, justru ada Avanza yang mau tolong korban, tapi korban menolak,” paparnya.
dtc/tya