Soloraya
Kamis, 8 Juli 2010 - 20:09 WIB

Pasangan calon Sunarno-Hartini jalani tes kesehatan

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Espos)–Pasangan bakal calon bupati (Bacabup) dan wakil bupati (Bacawabup) dari PDIP Klaten, Sunarna-Hartini menjalani tes kesehatan selama tujuhjam di RS Soeradji Tirtonegoro, Kamis (8/7).

Pasangan Sunarno-Hartini didampingi jajaran pengurus DPC Klaten tiba di RS Soeradji Tirtonegoro pukul 09.15 WIB. Kedatangan rombongan Sunarna-Hartini itu disambut langsung oleh tim dokter khusus pemeriksa kesehatan Bacabup dan Bacawabup yang dibentuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) Klaten. Pemeriksaan kesehatan itu dipimpin oleh dr Djoko Windoyo
Sp RM selaku ketua tim dan melibatkan sejumlah dokter spesialis seperti ahli penyakit dalam, mata, syaraf, jiwa, psikolog, radiologi, patologi klinik, dan lain-lain.

Advertisement

Saat ditemui sebelum pemeriksaan dimulai, dr Djoko Windoyo mengatakan dalam pemeriksaan itu, pasangan Sunarna-Hartini akan mengikuti tes psikometri dan neurobehavioral yang menyita waktu cukup lama.

Menurutnya, Sunarna-Hartini diminta menjawab sekitar 500 butir soal sebagai alat untuk mengukur kondisi psikologi maupun kejiwaan pasangan Cabup dan Cawabup. “Salah satu syarat utama sebagai calon bupati adalah sehat jasmani dan rohani. Untuk itu, mereka (Sunarna-Hartini-red) harus mengikuti pemeriksaan kesehatan sesuai prosedur dari petugas medis,” papar dr Djoko.

Djoko menambahkan, semua hasil pemeriksaan Bacabup dan Bacawabup akan dikirimkan ke KPU Klaten maksimal pada Kamis (15/7). Ditemui di lokasi yang sama, Sekretaris KPU Klaten, Thomas Sunarno mengatakan, tes kesehatan pasangan Sunarno-Hartini itu merupakan syarat normatif yang harus dijalani semua pasangan Bacabup dan Bacawabup yang akan maju
dalam Pilkada Klaten 2010.

Advertisement

Menurutnya, dari hasil pemeriksaan kesehatan itu akan diketahui bagaimana kondisi fisik maupun kejiwaan pasangan Bacabup dan Bacawabup sebelum memimpin Klaten selama lima
tahun mendatang.

“Layak tidaknya kondisi fisik dan kejiwaan mereka ditentukan dalam tahap pemeriksaan kesehatan ini,” tandas Thomas.

mkd

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif