Sport
Rabu, 7 Juli 2010 - 13:52 WIB

Racikan gado-gado ala Jogi

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

DURBAN— Ramuan strategi yang diracik Joachim “Jogi” Loew terbukti menjadikan Timnas Jerman tampil trengginas sepanjang perjalanan menuju semi final Piala Dunia 2010 Afrika Selatan.

Jogi menyebut gaya permainan pasukannya yang impresif saat ini merupakan hasil perpaduan aspek terbaik dari sepak bola Inggris, Spanyol dan Italia. Hasilnya, tim-tim kuat bertumbangan diterjang Der Panzer.

Advertisement

Bastian Schweinsteiger dkk menceploskan empat gol ke gawang tiga tim berbeda, yang mengantarkan Nationalmannschaft, julukan Jerman, melangkah ke babak 4 Besar.

Permainan impresif Der Panzer saat ini praktis menghapus stereotip tim pekerja yang melekat pada nama besar mereka di masa lalu. Jogi sukses mengubah gaya permainan Jerman menjadi lebih atraktif dan serba komplet di semua lini.

Mantan pemain Freiburg itu mengaku mengadopsi kecepatan sepak bola Inggris, permainan mengalir sepak bola ala Spanyol, serta pertahanan grendel (catenaccio) model sepak bola Italia.

Advertisement

Perpaduan gaya permainan sepak bola dari tiga negara itu menghasilkan permainan sepak bola tingkat tinggi, yang mampu memenangi pertandingan dengan hasil yang sangat meyakinkan.

“Saya banyak melihat sepak bola internasional, saya memelajari semuanya dan mengadopsi banyak aspek. Tempo permainan Inggris sangat cepat, dan sesuatu yang perlu ditiru,” jelas Jogi seperti dilansir dari Soccernet, Selasa (6/7).

“Di Spanyol, gaya permainannya mengalir bebas, teknik dan keahlian individu pemain dan Anda bisa melihat sesuatu yang alami dari mereka, meski dalam skuat muda mereka sekali pun,” cetus pelatih berusia 50 tahun itu.

Advertisement

Jogi menyebut dalam permainan Spanyol bukan hanya bermain atau bekerja, tetapi juga perayaan. Hal itu membuat dirinya merasa sangat terkesan melihat bagaimana mudahnya menjalani sesuatu yang sebenarnya sulit.

“Saya senang melakukan umpan kombinasi dan itulah yang terus saya kerjakan ke depan,” ungkap dia. Pertahanan grendel Italia yang terkenal, juga diadopsi Jogi untuk memperkuat barisan pertahanan Der Panzer.

“Italia memenangi Piala Dunia 2006 dengan pertahanan sempurna yang mereka mainkan, namun permainan berubah dalam empat tahun terakhir. Tim-tim yang berada di empat besar saat ini memiliki pertahanan solid, namun dibutuhkan lebih dari itu, sebuah gaya permainan komplet,” pungkas Jogi.

JIBI/SOLOPOS/anh

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif