News
Rabu, 7 Juli 2010 - 09:49 WIB

Pemerintah rogoh 'tabungan' untuk tambahan subsidi BBM

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Pemerintah akan menggelontorkan tambahan subsidi BBM mengingat konsumsi yang diperkirakan akan melebihi target sebesar 36,5 juta KL.

“Konsumsi itu diperkirakan 36,5 juta KL dan itu kelihatannya konsumsinya bisa lebih tinggi dari itu dan itu mengkhawatirkan memang kalau seandainya jumlah konsumsi lebih tinggi dari 36,5 juta KL,” ujar Menteri Keuangan Agus Martowardojo saat ditemui di Kantor Kemenkeu, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Selasa (6/7).

Advertisement

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) memperkirakan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan melonjak menjadi 42,5 juta kiloliter (KL) di tahun 2011 atau naik 5,98% dari proyeksi konsumsi pada tahun ini.

Dengan kenaikan konsumsi tersebut, lanjut Agus Marto, dibutuhkan tambahan subsidi dari APBN-P 2010 yang awalnya dialokasikan sebesar Rp 88 triliun.

“Saya bilang bahwa jumlah yang kita targekan untuk dikonsumsi keliatannya realisasinya lebih tinggi dari itu. Ya tentu kalau lebih tinggi tentunya akan ada subsidi tambahan,” ujarnya.

Advertisement

Agus Marto menyatakan tambahan subsidi tersebut akan digelontorkan dari cadangan risiko fiskal mengingat masih terdapat ruang dari rendahnya realisasi harga minyak dibandingkan target dalam APBN-P 2010 yang sebesar US$ 80 per barel.

“Saya rasa pada saat yang lalu harga yang digunakan harga US$ 80, tapi realisasasi ada US$ 72 dan US$ 73, jadi masih ada room. Jadi, masih sama pakai cadangan untuk subsidi energi. Masih ada ruang dari kompensasi dari kurangnya harga minyak itu,” tandasnya.

dtc/rif

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif