Sport
Rabu, 7 Juli 2010 - 13:49 WIB

Jerman vs Spanyol, Serangan kilat

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

DURBAN–Pertempuran lini tengah dan perang serangan kilat diyakini bakal mendominasi bentrok antara dua tim raksasa Eropa, Jerman dan Spanyol.

Kedua tim akan saling berhadapan di babak semi final Piala Dunia 2010 Afrika Selatan yang dihelat di Stadion Moses Mabhida, Durban, Kamis (8/7) dini hari WIB. Lini tengah Jerman maupun Spanyol memainkan peranan penting dalam kesuksesan keduanya melangkah hingga 4 Besar.

Advertisement

Khususnya Jerman, yang tampil impresif sepanjang fase knockout dengan menggulung Inggris 4-1 dan menghancurkan Argentina empat gol tanpa balas. Pelatih Jerman, Joachim Loew, meyakini siapa pun yang bisa memenangi duel lini tengah bakal menggenggam tiket ke partai puncak.

Mematikan pergerakan motor serangan permainan Spanyol, Andres Iniesta dan Xavi Hernansez Creu, diyakini Loew akan menjadi kunci utama bagi pasukannya untuk memenangi bentrok di Durban.

Advertisement

Mematikan pergerakan motor serangan permainan Spanyol, Andres Iniesta dan Xavi Hernansez Creu, diyakini Loew akan menjadi kunci utama bagi pasukannya untuk memenangi bentrok di Durban.

Duo pemain Barcelona tersebut dinilai Loew memainkan peranan penting ketika pasukan Vicente del Bosque memboyong mahkota juara Eropa, dua tahun lalu (2008). Keduanya juga kembali menjadi sosok penting kesuksesan La Furia Roja, julukan Spanyol, melangkah hingga semi final di Afrika Selatan.

Namun, Loew mengantongi senjata ampuh untuk meredam pergerakan dua motor utama serangan Spanyol tersebut. Berkaca dari pengalaman mengagumkan saat mengempaskan Argentina, di mana skuat Tim Panser mampu meredam kelihaian sang pemain terbaik dunia Lionel Messi, Loew sangat yakin pasukannya juga mampu mematikan agresivitas Xavi dan Iniesta, yang sama-sama bermain satu klub dengan Messi di Barcelona.

Advertisement

Kewaspadaan penuh terhadap ancaman lini tengah juga wajib diantisipasi pelatih Spanyol, Vicente del Bosque. Jika dilihat dari penampilan Jerman sepanjang turnamen ini, tak hanya barisan tengahnya yang mumpuni. Jerman telah menjelma menjadi tim dengan gaya permainan baru yang melahirkan kekuatan luar biasa di semua lini.

Die Mannschaft, julukan Jerman, memiliki skuat komplet. Semua lini mereka hampir sempurna. Memiliki pertahanan solid dengan kedisiplinan tinggi mengawal pergerakan lawan di area pertahanan mereka, agresivitas dengan umpan-umpan akurat, plus visi permainan di lini tengah serta memiliki lini serang yang moncer membobol jala lawan.

Gelandang bertenaga kuda Bastian Schweinsteiger menjadi salah satu utama penggerak utama serangan Der Panzer. Pemain Bayern Munich itu memiliki kemampuan komplet, membantu pertahanan sekaligus menggerakkan serangan ke kubu lawan.

Advertisement

Schweinsteiger juga cerdas membaca permainan, dan dengan visinya membuat serangan Jerman menjadi lebih mengalir. Determinasi dari semua lini ini pula menjadi kunci kesuksesan Jerman melangkah hingga semi final.

Menandingi permainan lini tengah Jerman yang tengah on fire, Del Bosque telah menyiapkan lima gelandang di belakang David Villa, yang kemungkinan besar akan ditempatkan sebagai striker tunggal.

Formasi ini juga mereka gunakan saat mengalahkan Jerman di final Euro 2008, namun saat itu Villa absen karena cedera, sehingga Fernando Torres yang menjadi striker tunggal.
“Penggunaan altenatif ini (lima pemain di tengah) tergantung lawan yang kami hadapi,” tegas Del Bosque.

Advertisement

JIBI/SOLOPOS/anh

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif