News
Rabu, 7 Juli 2010 - 15:10 WIB

BEM Unsoed unjuk rasa tolak kenaikan TDL

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Purwokerto–Tujuh mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Jawa Tengah, berunjuk rasa menolak kenaikan tarif dasar listrik (TDL).

Dalam aksi yang digelar di Alun-alun Purwokerto, Rabu (7/7), mereka membawa beberapa poster, antara lain bertuliskan “Ngapain Ada Pemerintah Kalo Semua Harus Naik” dan “Korban Kenaikan Harga Sembako”.

Advertisement

Terkait unjuk rasa tersebut, Presiden BEM Unsoed Helmy Shoim Pramudyarto mengatakan, aksi solidaritas yang mereka gelar ditujukan untuk merespons satu minggu pascakenaikan TDL.

“Kenaikan TDL telah berdampak pada masyarakat, antara lain kenaikan harga sejumlah bahan pokok,” katanya.

Advertisement

“Kenaikan TDL telah berdampak pada masyarakat, antara lain kenaikan harga sejumlah bahan pokok,” katanya.

Oleh karena itu, kata dia, BEM Unsoed menolak kenaikan TDL serta menuntut Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk membuat kebijakan terkait listrik dan energi yang berpihak kepada kepentingan rakyat Indonesia.

Selain itu, lanjutnya, BEM Unsoed menuntut Pemerintahan SBY untuk mengkaji dan membatalkan berbagai kebijakan kerja sama serta kesepakatan tentang energi dengan pihak asing yang telah merugikan bangsa Indonesia.

Advertisement

Usai berorasi di Alun-alun Purwokerto, aksi tersebut mereka lanjutkan di depan Kantor PLN Area Pelayanan Jaringan Purwokerto.

Sesampainya di tempat ini, pintu gerbang Kantor PLN APJ Purwokerto ditutup oleh petugas keamanan setempat.

Kendati demikian, Pejabat Ahli PLN APJ Purwokerto Eko HP melakukan pembicaraan dengan Presiden BEM Unsoed Helmy Shoim Pramudyarto dari balik pintu gerbang.

Advertisement

Dalam pembicaraan tersebut, Eko mengatakan, saat ini ada kebijakan baru, yakni pelanggan listrik berdaya 450 watt dan 900 watt tidak mengalami kenaikan TDL.

“Hal ini disebabkan sebanyak 86 persen pelanggan PLN adalah pelanggan yang menggunakan daya 450 watt dan 900 watt,” katanya.

Usai berdialog, mahasiswa pun menyerahkan sebuah kotak kecil bertuliskan “Obat Cerdas, Obat Agar Tidak Merugikan Rakyat” kepada pejabat tersebut.

Advertisement

ant/rif

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif