Sport
Selasa, 6 Juli 2010 - 12:03 WIB

Melawan jemawa

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Cape Town–Belanda meyakini musuh terbesar mereka adalah diri sendiri. Pernyataan bernada sesumbar itu terlontar jelang duel semifinal Piala Dunia 2010 melawan Uruguay di Stadion Green Point, Rabu (7/7) dini hari WIB.

Langkah Belanda menuju partai puncak memang tinggal sejengkal lagi. Halangan di depan mereka adalah satu-satunya wakil Amerika Selatan tersisa, Uruguay. Di atas kertas, La Celeste lawan yang menguntungkan buat De Oranje. Namun setitik sinar cerah itu bisa berbalik menjadi petaka bila Belanda tak mampu melawan jemawa. Ya, bagi pelatih Belanda, Bert van Marwijk, rival utama anak asuhnya sekarang adalah perasaan terlalu berpuas diri.

Advertisement

Melihat perjalanan berat Uruguay hingga menapak semifinal dan problem cedera pemain yang merecoki, prospek Belanda dianggap lebih cerah. De Oranje bermodal lima kemenangan beruntun di Afrika Selatan, termasuk hasil sensasional 2-1 kala mendepak Brazil. Tak heran, Tim Negeri Kincir Angin ini lebih difavoritkan oleh publik maupun rumah-rumah taruhan ternama dunia.

Meski demikian, Belanda bukannya tanpa titik lemah. Wesley Sneijder dkk dianggap masih jauh dari performa terbaik mereka. Belanda bahkan tampil gugup di babak pertama melawan Brazil, meskipun mampu bangkit di babak kedua dan akhirnya memenangi laga.

Advertisement

Meski demikian, Belanda bukannya tanpa titik lemah. Wesley Sneijder dkk dianggap masih jauh dari performa terbaik mereka. Belanda bahkan tampil gugup di babak pertama melawan Brazil, meskipun mampu bangkit di babak kedua dan akhirnya memenangi laga.

Bukan kali ini saja Belanda tampil mengesankan di kancah Piala Dunia. Namun prestasi mereka hanya mentok di fase final. Sejarah mencatat De Oranje kerap tersandung oleh keyakinan diri yang terlalu tinggi. Fakta itulah yang sangat diwaspadai Van Marwijk. Sang arsitek pun meminta anak asuhnya membuang jauh-jauh sikap jemawa.

“Kami punya bukti-bukti nyata dari masa lalu. Pikirkan peristiwa dua tahun lalu di Austria dan Swiss (Euro 2008). Kami mengalahkan Italia dan Prancis, kemudian semua orang berpikir kami akan menjadi juara Eropa. Tetapi kami bahkan gagal menggapai perempat final karena kami berpikir sudah sampai ke sana,” ungkap Van Marwijk, seperti dilansir yahoosports.com, Senin (5/7).

Advertisement

Kabar baik

Belanda mendapat kabar baik dengan pulihnya Robin van Persie dan Joris Mathijsen. Dengan demikian tak ada lagi gangguan cedera yang perlu dicemaskan, kendati gelandang Nigel de Jong dan bek Gregory van der Wiel harus absen karena sanksi larangan bermain.

Di mata Van marwijk, Uruguay juga bukan tim sembarangan. Tim besutan Gerardo Martino itu dianggap punya daya juang tinggi dan kemampuan untuk bertahan. “Jangan pernah memandang remeh mereka, atau kami akan mendapat bencana,” tegas Van Marwijk.

Advertisement

Di bawah besutan Van Marwijk, Belanda menanggalkan gaya total football yang jadi imej mereka. Van Marwijk menyebut gaya sepak bola yang diperkenalkan Rinus Michel itu sudah tidak cocok lagi diadaptasi.

Meski demikian sang arsitek menilai Belanda tetap atraktif, meski tak menghasilkan banyak gol. Filosofi ini tampaknya akan tetap dipertahankan dalam bentrok menghadapi Uruguay yang dikenal selalu ngotot hingga menit akhir.

JIBI/SOLOPOS/yms

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Melawan Jemawa
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif